25 radar bogor

Kisah Hijrah Hanifah Wijaya, Takut Sengsarakan Ortu di Akhirat

ADA banyak alasan yang membuat seseorang hijrah, orang tua menjadi salah satunya. Seperti yang dialami oleh Hanifah Wijaya (24).

Ketakutannya akan orang tuanya yang bisa masuk neraka, karena memiliki anak tidak menggunakan hijab menjadi awal Hani memantapkan diri untuk berhijab, Ramadhan 2017 lalu.

“Awalnya itu karena orang tua. Melihat mereka rajin ibadah, mengaji, salat malam, salat dhuha, puasa Senin- Kamis, hampir semua yang sunnah itu dikerjakan. Hingga tiba-tiba di kereta enggak sengaja melihat postingan orang di timeline, isinya tentang orang tua masuk neraka karena anaknya enggak pakai kerudung,” kata Hani.

Dari situ, Hani mengaku seperti diberi petunjuk oleh Allah. Seolah-olah, orang tua yang sudah ibadah semaksimal mungkin demi mendapatkan surga, tapi tetap mendapatkan peluang disiksa dan masuk neraka hanya karena dirinya tidak menggunakan hijab.

“Terlepas dari memang kewajiban, mungkin menurut saya dulu kelihatannya sepele enggak pakai hijab tapi ternyata dampaknya besar banget,” katanya.

Alhasil, dirinya pun mulai galau. Belum mampu membahagiakan orang tua di dunia, lantas ditambah menyengsarakan di akhirat nanti. Seminggu setelahnya, Hani pun diajak sepupunya mengikuti kajian Ustadz Felix dan Ustadz Benefiko.

“Waktu itu temanya pas banget tentang hijrah dan hijab. Saat itu benar-benar kaya Allah tuh ngasih tau aja gitu, selang beberapa hari bilang sama orang tua dan Insya Allah mantap pake kerudung syar’i,” beber anak ketiga dari empat bersaudara ini.

Mengetahui anaknya berhijab, sambung Hani, orang tua pun senang bukan main, lantaran sedianya sudah sedari dulu Hani diperintahkan mengenakan hijab, namun masih enggak dalam hati. “Kagetnya sih katanya beneran mau pake syar’i,” urainya.

Membiasakan menggunakan pakaian syar’i, Hani memilih untuk lebih dahulu mengubah pola pikirnya, bahkan hijab syar’i tidak akan membuat sulit aktivitasnya. “Baju-baju yang dulu masih ada di lemari, disimpan. Sebagian yang kaos aku jadiin baju tidur,” tuturnya. (wil/c)