25 radar bogor

BPN Tolak Teken Hasil Rekapitulasi Suara Jateng, KPU: Tidak Ada Masalah

Suasana Pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara hasil penghitungan Pemilu 2019, yang digelar KPU Kabupaten Bogor di Hotel Olympic Renotel, Selasa (7/5/2019). Sofyansyah/Radar Bogor

JAKARTA-RADAR BOGOR,Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaian proses rekapitulasi untuk Provinsi Jawa Tengah. Hasilnya Jokowi-Ma’ruf Amin meraih sebanyak 16.825.511 sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapatkan 4.944.447 suara.

Namun hasil rekapitulasi itu ditolak oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Direktur Relawan BPN, Ferry Mursyidan Baldan menolak mendatangani hasil rekapitulasi suara di Provinsi Jawa Tengah.

Ferry berlalasan, karena BPN menemukan berbagai dugaan kecurangan di Provinsi Jawa Tengah. “Banyak masalah dan itu tidak terjawab (dugaan kecurangan di Jawa Tengah),” ujar Ferry di Kantor KPU, Jakarta, Senin (13/5).

Ferry mengatakan, adanya dugaan kecurangan itu miasalnya soal beberapa saksi dari BPN yang dihalang-halangi dalam rekapitulasi di tingkat kecamatan. Kemudian penukaran hasil rekap C1 yang tidak sebagaimana mestinya.

“Jadi banyak kejadian seperti itu, untuk adilnya, BPN meminta di Jawa Tengah dilakukan PSU (Pemungutan Suara Ulang),” katanya.

Ferry menambahkan bukan hanya di Jawa Tengah BPN menolak tanda tangan hasil rekapitulasi. Melainkan ada juga di Banten dan DKI Jakarta. Hal ini bukan mengenai menang dan kalah. Melainkan persoalan keadilan dalam berkompetisi.

“Ini bukan soal sesuatu angka menang dan kalah, kita juga enggak ada pikiran ke MK. Bagi kita ini bentuk kebertan yang mendasar dari MK,” ungkapnya.

Terpisah, Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan tidak mempermasalahkan BPN yang menolak tanda tangan hasil rekapitulasi nasional di Jawa Tengah. Pasalnya tidak tanda tangan itu juga proses rekapitulasi tetap berjalan.

“Enggak ada masalah, siapapin boleh kalau memang tidak ingin tanda tangan. Tidak menghambat proses rekapitulasi di setiap level,” kata Ilham.

Sementara, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, kemenangan pasangan nomor urut 01 ini salah satunya dibangunnya posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jawa Tengah.

“Itu dinilai negatif dalam kultur masyarakat Jawa. Ini merupakan bagian kekeliruan strategi ketika masuk ke Jawa Tengah,” katanya.

Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma’ruf Amin, Usman Kansong juga mengatakan adanya penggempuran yang dilakukan oleh Prabowo-Sandi dengan membuat posko kemenangan di dekat rumah Jokowi juga membuktikan tidak ada pengaruhnya.

“Walaupun Jawa Tengah sempat digempur selama masa kampanye. Namun Jokowi tetap menang telak. Jawa Tengah tetap menjadi basis suara Pak Jokowi,” pungkasnya.  (JPG)