BOGOR-RADAR BOGOR, Upaya untuk membangkitkan gairah perusahaan yang terseok-seok terus dilakukan PDJT. Salah satunya membuka trayek baru jurusan Cidangiang – Jungeland Sentul.
Warga Minta Rute Trans Pakuan Cidangiang-Bubulak Dioperasikan Kembali
Plt Direktur Utama (Dirut) PDJT Endang Suherman mengatakan, rencana pembukaan trayek Cidangiang – Jungleland lantaran melihat potensi yang besar.
Saat ini bus PDJT yang beroperasi hanya ada delapan unit, terdiri dari enam unit untuk trayek Cidangiang – Belanova dan dua unit Pariwisata.
Rencananya untuk merealisasikan trayek Cidangiang – Jungleland PDJT akan menyiapkan dua unit bus.
“Kita akan mengembangkan jalur trayek cidangiang Jungleland, rencananya akan ditambahkan 2 unit mobil,” ujarnya.
Saat ini, tahapan untuk pengoperasian trayek baru itu telah diselesaikan oleh PDJT. Endang mengaku tinggal menunggu kesiapan pihak Jungleland agar trayek bisa segera beroperasi.
“Mudah-mudahan sebelum lebaran trayek Jungleland sudah bisa berjalan sehingga bisa menjadi moda transportasi pilihan masyarakat untuk berlibur kesana,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim membenarkan jika PDJT diminta untuk fokus pada trayek Cidangiang – Belanova. Karena trayek tersebut masih berjalan hingga saat ini.
“Kelihatannya kan yang masih jalan itu Cidangiang – Belanova sehingga kita akan fokus dulu kesitu karena dianggap masih normal,” ujarnya.
Dedie mengaku tengah menginventarisir aset-aset milik PDJT. Mulai dari unit-unit bus yang saat ini tak bisa lagi dimanfaatkan akankah dilakukan penghapusan atau dilelang, Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih ada, hingga penyelesaian lahan PDJT di terminal Bubulak.
“Minggu depan kita mau rapat, kemarin kita baru pengecekan saja, supir ada berapa, asetnya ada berapa, unit bus yang bisa berjalan berapa, kelengkapan administrasi ada berapa, lalu sisa aset apa saja, bus di Dishub juga mau kita coba urus STNK nya,” kata Dedie.
Dedie belum mengetahui pasti nasib PDJT ke depan. Apakah akan menjadi BLUD atau BUMD. Sebab perlu pembahasan yang komprehensif.
“Belum (tahu), nanti ujungnya akan diputuskan (setelah evaluasi), apakah dilebur menjadi BLUD atau tetap BUMD,” jelasnya. (gal/cr2/d)
