25 radar bogor

Banyak KPPS Meninggal, Megawati dan Bamsoet Minta Pemilu 2019 Dievaluasi

Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri bersama anggotanya.

JAKARTA-RADAR BOGOR,Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menginginkan adanya evaluasi terhadap penyelenggaran Pemilu 2019. Hal ini karena banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal.

Menurut Megawati, banyaknya petugas KPPS yang meninggal‎ dunia harus dijadikan dasar untuk evaluasi. Karena itu, ia mengucapkan duka cita yang mendalam bagi para petugas penyelenggara pemilu.

“Supaya hal-hal ini dijadikan pembelajaran untuk dievaluasi. Agar tata cara yang akan datang (penyelenggaran Pemilu) lebih baik,” ujar Megawati di kediamannya Jalan Tengku Umar, Jakarta, Kamis (9/5).

Selain itu, Presiden ke-5 ini juga mengapresiasi kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU). Karena mereka telah berjuang untuk menyelesaikan tahapan-tahapan Pemilu 2019 ini.

“Saya sangat mengapresiasi kerja KPU, bagaimanapun juga mereka telah melakukan kerja politik di dalam ranah pemilu,” katanya.

‎Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto turut berbelasungkawa atas meninggalnya
petugas KPPS yang sudah lebih mencapai ratusan orang.

Mantan Danjen Kopassus itu ‎dirinya bersama dengan Koalisi Indonesia Adil Makmur sangat bersedih. Karena angka 500 orang bukan lah sedikit.

“Koalisi Indonesia Adil Makmur kami ucapkan bela sungkawa sebesar-besarnya atas meninggalnya dilaporkan lebih dari 500 petugas pemilu dari berbagai tingkatan,” kata Prabowo.

Usulan adanya evaluasi pemilu 2019 itu kemudian disambut oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo. Menurut legislator Golkar itu, banyaknya petugas KPPS yang meninggal tentunya memberikan perhatian banyak pihak. DPR bakal melakukan evaluasi perhelatan lima tahunan ini.

Menurut Bambang, DPR perlu mendengarkan berbagai pandangan masyarakat yang mengingingkan pemilu mendatang dilaksanakan secara terpisah, antara pemilu dan pilpres.

“Termasuk juga mengkaji kembali sistem pemilu yang lebih sesuai, kiranya perlu mendapat perhatian dari kita semua,” kata Bambang.

Terpisah, Anggota Komisi X DPR, Ledia Hanifa juga mengusulkan adanya Pansus Pemilu 2019 ini. Hal ini karena faktor utamanya karena lebih dari 500 petugas KPPS yang meninggal dunia. Kemudian ada juga dari Panwaslu dan anggota Polri.

Selain itu, adanya kesalahan input data Situng juga perlu diselidiki. Apakah itu sengaja atau tidak. Apabila disengaja maka pelaku wajib dikenakan sanksi tegas.

“Ini harus diawasi DPR melalui Pansus Pemiu ke depan. Perlu evaluasi menyeluruh pada pemilu kali ini agar tidak terulang,” katanya.

Ketua DPP PKS ini mengatakan merujuk pada Pasal 79 ayat 3 UU MD3, angket adalah‎ hak anggota dewan untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan UU atau kebijakan pemerintah terkait hal penting, strategis dan berdampak luas pada kehidupan masyarakat serta bernegara.

“Karena itu Fraksi PKS mengajak seluruh anggota DPR untuk bentuk pansus agar semua evaluasi dilakukan dengan baik dan bisa menyelidiki kematian KPPS,” tuturnya‎.

Sekadar informasi‎ sampai dengan Selasa (7/5), petugas KPPS yang meninggal dunia menvapai 456. Sementara 3.658 dilaporkan sakit. Sementara dari Pantia Pengawas Pemilu (Panwaslu) yang meninggal dunia ada 92 orang.

Untuk petugas kepolisian yang meninggal dunia sebanyak 22 orang. Sehingga total ada 570 orang yang meninggal dunia di hajatan serentak ini. (JPG)