25 radar bogor

Sudah 16 Petugas Pemilu di Kabupaten Bogor Wafat, Diduga Ini Penyebabnya

Keranda jenazah salah satu petugas pemilu Kabupaten Bogor yang gugur beberapa waktu lalu.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Hingga saat ini, sudah ada 16 pejuang demokrasi di Kabupaten Bogor yang wafat dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Para penyelenggara pemilu di Kabupaten Bogor yang gugur berasal dari pengamanan TPS, pengawas TPS, PPS dan KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara).

“Terakhir Rabu (8/5/2019) malam, anggota KPPS TPS 74 bernama Amril Rahman meninggal dunia. Almarhum merupakan warga pesona Cilebut 2, RT 06. Beliau meninggal sekitar jam 21.00,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor Herry Setiawan, Kamis (9/5/2019).

Herry mengatakan, total 16 petugas yang wafat tersebut berasal dari KPU maupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“Ada yang selesai bertugas langsung masuk rumah sakit dan meninggal. Kebanyakan karena kelelahan,” sahut Herry.

Atas dedikasi para almarhum dan almarhumah, Herry berjanji, bakal memberikan santunan. Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (Emil) sudah mengalokasikan anggaran Rp50 juta kepada setiap petugas yang meninggal dan KPU RI mengalokasikan Rp36 juta.

Mereka yang gugur akan mendapat santunan sebesar Rp86 juta. Meski demikian, baru satu pejuang demokrasi yang gugur yang telah menerima santunan. Yakni salah seorang petugas KPPS Cijeruk.

“Dari pemda beda lagi, kita tidak tahu nominalnya karena penyalurannya nggak melalui KPU. Yang baru disalurkan, KPPS Cijeruk. Yang lainnya relatif belum ada,” terangnya.

Di luar itu, Herry mengaku masih banyak penyelenggara pemilu yang masih dirawat. Jumlahnya diprediksi mencapai puluhan karena masih dalam pendataan KPU.

Untuk mereka yang dirawat, dirinya mengaku biaya perawatan akan ditanggung pemerintah Kabupaten Bogor sesuai hasil koordinasi. “Jadi perawatannya di rumah sakit daerah dan digratiskan,” ungkap Herry. (dka/c)