25 radar bogor

Hari Lansia Usia Nasional, BKKBN Gelar Seminar Bina Keluarga Lansia

BOGOR-RADAR BOGOR, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Seminar Bina Keluarga Lansia (BKL) di peringatan Hari Lansia Usia Nasional (HLUN) dengan tema “Lanjut Usia Mandiri, Sejahtera dan Bermartabat” di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jumat (03/05/2019).

Acara ini bertujuan untuk menyosialisasikan program kelanjutusiaan kepada mitra kerja dan masyarakat, serta memperkuat komitmen mitra kerja dalam pembinaan ketahanan keluarga lansia dan rentan.

Acara seminar dibuka Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN Dr. dr. M. Yani, M. Kes dan dihadiri oleh Asperbangkesra Setda Kota Bogor Dody Ahdiat, Ketua TP PKK Kota Bogor Yane Ardian Bima Arya, Wakil Ketua TP PKK Kota Bogor Yanti Dedie A. Rachim, Para Kepala Dinas Kota Bogor, Para kader BKL Kota Bogor, Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya BKKBN dan Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama BKKBN, serta Kementerian/Lembaga dan Mitra Kerja.

HLUN merupakan salah satu hari penting di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 29 Mei yang dicanangkan pemerintah Indonesia sejak tahun 1996 sebagai wujud kepedulian dan penghargaan terhadap lansia dalam keluarga maupun masyarakat.

Berdasarkan data Susenas 2017, penduduk Lansia di Indonesia sebesar 23,4 juta jiwa (8,97%) dari populasi penduduk. Berdasarkan data UN 2017, diperkirakan jumlah penduduk lansia tahun 2030 sebesar 16,4% diantaranya Jumlah penduduk Asia Lansia diprediksi mencapai  17,1%, Jumlah penduduk Indonesia Lansia tahun 2030 sebesar 12,9%.

Secara global populasi lansia Dunia, Asia dan Indonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era penduduk menua di(ageing population) karena jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun ke atas (penduduk lansia) telah melebihi angka 10%.

Deputi Bidang KSPK BKKBN, M. Yani dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan lansia sering dikatakan beban dalam keluarga yang pada akhirnya mereka kurang mendapat perhatian, dimana peran keluarga sangat menentukan terbentuknya lansia tangguh.

“Keluarga bukan hanya wadah untuk tempat berkumpulnya ayah, ibu, anak dan kakek neneknya, namun merupakan wahana awal pembentukan spiritual, moral serta karakter manusia dalam membentuk Keluarga Sejahtera. Di dalam keluargalah kita saling menghormati dan menghargai baik sesama anggota keluarga itu sendiri maupun antara keluarga yang satu dengan yang lain, sehingga dapat melahirkan keluarga dan masyarakat serta lansia yang berkepribadian dan bermoral tinggi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia untuk bersama-sama membangun negara yang penuh kedamaian,” katanya.

Meningkatnya penduduk lansia kata dia, membawa konsekuensi tersendiri terhadap pembangunan nasional. Di satu sisi, hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam menjalankan program-program terkait layanan kesehatan beserta segala turunannya. Bahkan, jika kondisi lansia sehat, tangguh dan produktif serta mampu bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, Indonesia bersiap untuk menikmati bonus demografi kedua.

Sementara itu, Asperbangkesra Setda Kota Bogor, Dody Ahdiat mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di tahun 2019-2024 memiliki Visi mewujudkan Kota Bogor sebagai kota ramah bagi keluarga dan Misi mewujudkan Kota Bogor yang sehat, cerdas dan sejahtera.

“Berbicara lansia Kota Bogor memiliki program kolaboratif berbagai OPD. Salah satu kegiatan di Disdukcapil ada program Gardu Makan (Gerakan terpadu melayani akta kelahiran lansia), karena di Kota Bogor ternyata masih banyak yang belum memiliki akta kelahiran. Ini merupakan salah satu perhatian kita terhadap lansia,” katanya.

Dalam kegiatan ini juga diadakan beberapa pelayanan pemeriksaan kesehatan sederhana, seperti pemeriksaan IVA/Papsmear, pemeriksaan Gigi, pemberian kacamata, Pelayanan Mobil Curhat atau Anti Galau serta berbagai hiburan lainnya, seperti fashion show lansia, parodi lansia jaman Now, cosplay, stand up comedy, serta melodi nostalgia. (Humpro :SZ/Ismet)