25 radar bogor

Pendaftaran Calon Rp15 Juta, Pemilihan Ketua KNPI Kabupaten Bogor jadi Sorotan

 

CIBINONG – RADAR BOGOR, Kontestasi Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bogor periode 2018-2021 sedang ramai mendapat sorotan.

Sejumlah pihak mempertanyakan tarif Rp15 juta yang diketok panitia kepada setiap bakal calon ketua yang ingin bertarung.

Soal penarikan uang tersebut, Ketua Sterring Comitee (SC) Musda DPD KNPI Kabupaten Bogor Prima Gandhi tak menampik. Dia membenarkan, jika uang registrasi diperuntukan talkshow visi misi yang nilainya mencapai angka Rp15 juta.

“Itu kan acara talkshow dibutuhkan anggaran kurang lebih Rp15 juta, ada juga yang mau membiayai semuanya,” jelas dia kepada Radar Bogor, kemarin.

Diketahui, menurut Gandhi, tidak selalu KNPI memiliki anggaran. Karena itu dalam pemilihan Ketua DPD KNPI, dipastikan setiap bakal calonnya secara finansial sudah selesai.

“Misalkan tidak ada yang mau nyumbang, enggak masalah, tapi dari situ bisa mengukur keseriusannya,” ungkapnya.

Sejauh ini, kata Gandhi, sudah ada dua bakal calon yang bersedia menyumbangkan Rp15 juta tersebut.

Gandhi, menjelaskan dari beberapa kandidat yang mencuat namanya, hingga Rabu malam, pukul 18.30 WIB, baru empat nama yang mengambil formulir pendaftaran.

“Empat orang tersebut Agus Budi, Wahyudi Hardi, Fikri Ikhsani dan Rizky Akbar,” beber dia.

Dia menegaskan, pengembalian formulir pendaftaran pun akan berakhir, Kamis (2/5) pukul 24.00 WIB.

Sementara itu, Akhmad Hidayatullah yang siap maju dalam Musda KNPI Kabupaten Bogor menuding, panitia Musda KNPI Kabupaten Bogor bukan mematok harga melainkan sudah ada kesepakatan dengan beberapa calon, termasuk dirinya yang juga tidak merasa keberatan karena sudah menjadi bagian dari kontribusi penyelenggaraan Musda.

“Uang tersebut memang diwajibkan, sebetulnya hanya kontribusi pendaftaran saja,” beber aktivis yang biasa disapa Daday.

Dia mengaku, belum mengetahui secara detail selain untuk talkshow, uang tersebut akan digunakan untuk apa. Lalu, masih kata Daday, penyetoran uang Rp15 juta tersebut bisa dilakukan secara bertahap, dengan batas sebelum penyelenggaraan Musda.

“Panitia kan sudah punya anggaran tersendiri, tapi wajar juga kalau calon memberikan kontribusi,” katanya.

Bicara fasilitas yang didapat jika menjadi Ketua KNPI, Daday menampik adanya anggapan tersebut, menurutnya Ketua KNPI sepenuhnya pengabdian.

Tidak ada fasilitas dari negara, hanya diberikan dana hibah yang juga diperuntukkan bagi pengembangan kepemudaan di Bumi Tegar Beriman.

“Informasi terakhir dana hibah Rp1 miliar yang dicairkan per termin, dan untuk kepemudaan. Untuk kegiatan OKP dan sebagainya, makanya misalkan ada calon ketua KNPI yang ingin cari uang atau jabatan, saya rasa kurang tepat,” bebernya.

Karena dirinya meyakini, lebih banyak pengeluaran ketimbang pendapatan. Mulai dari uang kontribusi Rp15 juta, belum lagi dengan hibah Rp1 miliar untuk membangun kepemudaan dengan jumlah pemuda di Kabupaten Bogor yang mencapai 1,8 juta orang, tidak akan cukup. “Tidak ada keuntungan,” paparnya. (wil/c)