25 radar bogor

Cek Kondisi Masjid Agung, Dedie A Rachim : Sama Sekali Belum Bisa Dimanfaatkan

Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim saat melakukan sidak ke Mesjid Agung dan Blok F. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Proyek Masjid Agung dan Pasar Kebon Kembang Blok F, terus menjadi perhatian berbagai pihak.

Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim bahkan melakukan inspeksi mendadak (sidak), kemarin.

Kedatangan orang nomor dua di Kota Bogor itu, secara khusus karena ingin mengetahui langsung progres pada kedua program strategis Kota Bogor.

“Pertama, saya secara khusus ingin melihat kondisi masjid agung, kedua saya meninjau kondisi Blok F baik di dalam maupun di luar, itu dua hal yang penting,” ujar Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim kepada Radar Bogor.

Dedie ingin memastikan bahwa pembangunan Masjid Agung bisa segera dilanjutkan. Bahkan ditargetkan selesai di akhir tahun 2019. Berdasarkan informasi yang diterima, kata dia, progres lelang selanjutnya dalam proses.

“Jadi saya ingin memastikan bahwa pembangunan masjid agung dilanjutkan dan bisa diselesaikan dalam tahun ini. Itu yang paling pokok ya,” ungkapnya.

Sebetulnya, sambung dia, banyak pihak berharap bangunan masjid bisa digunakan dan di manfaatkan pada bulan ramadan yang tinggal menghitung hari. Namun, berdasarkan hasil peninjauannya hal itu masih jauh dari harapan.

“Kalau saya lihat tadi langsung ke lapangan bersama kelihatannya sama sekali belum bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Mengenai Pasar Kebon Kembang Blok F, kata Dedie, karena keinginannya bersama Walikota Bogor yang ingin revitalisasi bisa segera dilaksanakan.

Namun tetap memperhatikan baik dari sisi hukum maupun teknis pelaksanaan pembangunannya.

Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi para pedagang yang telah dia pastikan juga telah disiapkan. Sehingga pedagang yang terkena dampak bisa segera mengisinya.

“(TPS) Kalau mau dibuat ideal tentu tidak, kan ini namanya juga dalam proses menuju pembangunan yang lebih baik,” jelasnya.

Terakhir, Dedie juga akan segera mengumpulkan pihak terkait mengenai kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada saat memasuki bulan ramadan.

Sehingga, penataan pedagang, khususnya pedagang kaki lima (PKL) di sisi jalan sekitaran Pasar Kebon Kembang dapat ditata agar tak mengganggu aktivitas warga lainnya. Baik yang berjalan kaki maupun yang mengendarai kendaraan.

“Jadi di masa bulan ramadhan pasar tak cuma bisa berjalan tetapi juga tertib karena orang bisa jalan dan kendaraan bisa lewat, jangan semuanya di okupansi oleh PKL, itu yang sedang kita pikirkan bersama, tinggal mengambil langkah konkret untum merealisasikannya,” imbuh Dedie.

Sementara itu, Direktur Perusahaan Daerah Pada Pakuan Jaya (PDPPJ) Kota Bogot Muzakkir mengungkapkan, rencana pihaknya akan melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai pemagaran Blok F pada Kamis (2/5) atau Jumat (3/5).

Semua stakeholder akan dihadirkan untuk mematangkan konsep persiapan. “Pertama dilakukan pemagaran, kemudian pemutusan listrik dan air, setelah itu baru pembongkaran,” jelasnya.

Pasca pertemuan itu maka para pedagang akan menerima informasi untuk segera memindahkan barang-barang dagangannya ke TPS yang telah disediakan. Jika tak ingin berpindah dengan cepat maka diberikan batas waktu hingga H-1 hari raya Idul Fitri.

“Kalau tidak mau pindah kita tidak akan paksakan, tapi sampai batas akhir kemungkinan malam takbir harus segera pindah, karena kita sudah ada komunikasi dengan Polresta,” tuturnya.

Mengenai TPS, Muzakir mengaku telah melakukan pemeriksaan. Hasilnya, perlu sejumlah perbaikan di beberapa bagian. Karenanya, dia segera melakukan perbaikan dalam jangka waktu kurang lebih enam hari. (gal)