25 radar bogor

Potensi Melimpah, Pengelolaan Pariwisata Bogor Dinilai Belum Maksimal

Bukti Alesano, aalah satu suasana kawasan wisata perbukitan di Bogor. (foto eksplorewisata.com)

BOGOR-RADAR BOGOR, Pariwisata merupakan salah satu cara yang bisa ditempuh pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Apalagi di wilayah Bogor. Sejumlah tempat pariwisata sangat melimpah. Apalagi tempat wisata alam.

Namun sayangnya, pengelolaan pariwisata khususnya di Bogor kini masih belum maksimal. Apalagi terkait infrastruktur atau akses wisatawan untuk mencapai tempat-tempat yang banyak menarik minat itu.

Hal tersebut diungkapkan pengamat masyarakat, Prof Alikodra. Kata dia, Bogor memiliki potensi, khususnya wisata yang bisa meningkatkan ekonomi cukup tinggi. Hanya, hingga saat ini, potensi seperti ekowisata belum dimaksimalkan.

“Saatnya ekowisata lebih dimanfaatkan. Seperti alam Bogor yang bagus, kearifan lokal masyarakat termasuk budaya harus lebih dikembangkan,” terang kepada Radar Bogor saat ditemui di kediamannya, akhir pekan lalu.

Mendukung hal tersebut, ia mengatakan, peningkatan perekonomian melalui sektor pariwisata di Bogor harus dilakukan secara kolaborasi atau secara menyeluruh.

Sedangkan, saat ini, tempat pariwisata di Bogor saja, seperti Kebun Raya Bogor, Taman Safari Indonesia, Puncak, dan tempat wisata lain masih dikembangkan masing-masing.

“Lebih parsial sekarang, masih masing-masing. Harusnya semua mulai bangun potensi yang ada sekarang dengan kolaborasi,” terang Alikodra.

Upaya itu juga harus didukung masyarakat dengan melibatkan mereka sebagai pelaku. Karena peran masyarakat sebagai pelaku utama untuk menjaga alam yang dimiliki (eko wisata, red) dan juga budaya atau kearifan lokal yang ada.

Karena, kata dia, tidak hanya ekowisata, budaya atau kearifan lokal juga salah satu potensi wisata yang digemari dunia. Ini pun harus didukung pemerintah agar memberikan pendidikan yang mumpuni agar masyarakat dapat menjaga aset tersebut.

“Pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan pendampingan atau bekerjasama dengan berbagai lembaga yang terkait,” bebernya.

Alam dan kearifan lokal, lanjut dia, merupakan value ekonomi yang masih gentayangan. “Belum benar-benar dikembangkan dan digunakan. Value ekonomi yang gentayangan,” ujar warga Taman Yasmin ini.

Bahkan, masih kata Alikodra, ketika masyarakat dilibatkan dengan tetap memberikan pendidikan, benefit yang didapatkan bukan hanya sebagai dari sisi ekonomi aja, tapi juga dapat menjaga ekosistem alam.

“Termasuk berbagai jenis hewan tetap terjaga dan lestari, dan tingkat kesehatan masyarakat akan lebih baik,” tegasnya.

Ia menegaskan, baik kota maupun kabupaten Bogor, harus mampu melihat demand atau permintaan pasar saat ini, khususnya pariwisata. Demand harus kelola dengan baik hingga akan kembali lagi. (mer/c)