25 radar bogor

Cuaca Ekstrim Hingga Seminggu ke Depan, Intensitas Hujan di Bogor Tinggi

MENUNGGU ANGKOT: Para siswa menembus hujan lebat yang melanda Kota Bogor beberapa hari terakhir.

BOGOR – RADAR BOGOR,Warga Bogor sebaiknya tetap waspada. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya aktivitas Osiliasi Madden-Julian (MJO) yang akan mengakibatkan terjadinya cuaca ekstrim setidaknya selama seminggu ke depan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R. Prabowo menyebut aktivitas MJO pada fase basah bisa meningkatkan suplai massa udara basah di sebagian besar wilayah Indonesia.

Pusaran angin teridentifikasi terbentuk di sekitar Laut Sulawesi, Selat Makassar, Kalimantan Barat dan Laut Cina Selatan Utara Kalimantan yang dapat menyebabkan terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin disekitar wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

”Kondisi tersebut diprakirakan dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat dalam periode akhir April hingga awal Mei 2019,”kata Prabowo.

Potensi Hujan Lebat untuk periode 25 – 28 April 2019 dapat terjadi di wilayah Jawa, Bali, NTB, Sulawesi bagian tengah hingga selatan, Kalimantan bagian utara, Maluku, serta Papua.

Disisi lain, hujan deras dengan durasi yang cukup lama di Bogor menyebabkan naiknya debit Sungai Ciliwung. Tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung berfluktuasi dengan ketinggain maksimal mencapai 220 – 250 centimeter sehingga status Siaga1.

Naiknya debit Sungai Cilwung tak hanya menyebabkan banjir di Bogor tapi juga di di beberapa wilayah di Jakarta.

Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, banjir menyebabkan 2 korban jiwa yaitu Imas (48, P) yang meninggal akibat kecelakaan dan terseret arus kali Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan dan Suyanto (70, L) meninggal akibat serangan jantung di Kelurahan Bidara Cina Jakarta Timur.

Sutopo menyebut setidaknya sebanyak 285 Kepala Keluarga (KK) dan 2258 Jiwa mengungsi akibat banjir.

“Saat ini lokasi pengungsi berada di 12 titik lokasi yang terdiri dari 2 titik lokasi di Jakarta Selatan dan 10 titik lokasi di Jakarta Timur,”jelas Sutopo.

Upaya penangan banjir telah dilakukan sejak semalam saat terjadi kenaikan Siaga 1. BPBD DKI Jakarta melalui UPT.

Pusat Data dan Informasi Kebencanaan memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai Ciliwung melalui SMS Blast saat Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok mengalami kenaikan status Siaga menjadi Siaga 1.

Tim Piket BPBD melakukan assessment dan koordinasi dengan Kelurahan terdampak.

Evakuasi warga terdampak dilaksanakan oleh BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, Basarnas, PMI, petugas dari Unsur kelurahan, Satpol PP, PPSU, Babinsa, dan masyarakat. Pompa yang telah disiapkan Dinas SDA sebanyak 133 unit pompa mobile dan 465 unit pompa stasioner yang tersebar di 164 lokasi. (tau)