25 radar bogor

Jalur Penyelamatan Dinilai Belum Aman, Tambah Beberapa Titik di Kawasan Puncak  

Jalur penyelamatan di Jalan Raya Puncak, Selarong, Megamendung. Hendi/Radar Bogor

CIAWI-RADAR BOGOR, Dibangun untuk mengantisipasi kecelakaan beruntun ketika kendaraan mengalami rem blong, keberadaan jalur penyelamat di Jalan Raya Puncak, turunan Selarong, Kecamatan Megamendung, dinilai belum aman.

Rem Blong, Bus Pariwisata Kecelakaan di Tanjakan Selarong Gadog. Puluhan Luka-luka!

Jalur tersebut dianggap belum efektif mengingat potensi benturan kendaraan dengan tembok jalur penyelamat masih sangat tinggi.

Pengamat Perkotaan, Yayat Supriatna menjelaskan, jalur penyelamatan harus disiapkan benar-benar, selain untuk mengantisipasi kecelakaan yang bisa melibatkan banyak korban, juga harus dibuat agar kendaraan tidak smpai membentur dinding pembatas.

“Jangan hanya dilengkapi dengan lapisan pasir atau ban saja. Syukur kecelakaan (bus berpenumpang, red) hanya luka-luka saja,” cetusnya. Kedepan harus dibuat seaman mungkin untuk mengurangi benturan.

Diwarnai Jeritan Korban, Begini Video Detik-detik Kecelakaan Bus di Selarong Gadog

Selain jalur penyelamat, kata dia, adanya pengecekan kelayakan kendaraan yang masuk jalur puncak juga sangat penting. “Layak atau tidak. Antisipasi seperti ini yang paling penting,” papar Yayat.

Ia berharap jalur penyelamat dapat ditambah dibeberapa titik di jalur Puncak Bogor. “Perlu ditambah titiknya, pengawasan juga perlu diperketat. Kan sudah ada larangan untuk kendaraan besar masuk ke Puncak, tapi ini masih ada saja yang ke sana (Puncak, red),” ujarnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Bogor AKP Fadly Amri menjelaskan, saat ini jalur penyelamat yang dibangun baru satu tepatnya di Tanjakan Selarong.

“Jalur penyelamat selain selarong pernah diusulkan salah satunya di tanjakan Widuri Desa Tugu namun karena hasil koordinasi dengan instansi terkait dinilai masih cukup aman maka pada waktu itu prioritas hanya di Selarong saja,” ungkapnya.

Ke depan, jika dalam evaluasi membutuhkan jalur penyelamat maka Pemkab Bogor dengan Polres Bogor harus merancang jalur serupa di kawasan Puncak.

“Tentunya akan butuh dukungan moril dan materiil dari pemerintah terkait (Pemkab Bogor, red),” ujar Fadly.

Sejak jalur penyelamatan tersebut dibangun, sudah ada empat kecelakaan yang bisa diantisipasi di Jalur Selarong. Sebagian besar, kendaraan berhenti sebelum sampai di ujung jalur penyelamat.

“Baru kejadian hari minggu lalu yang sampai menabrak ban pelindung jalur penyelamat,” ucapnya.

Fadly mengimbau, ke seluruh perusahaan PO bus untuk memastikan kendaraan yang akan beroperasi di Jalur Puncak harus laik jalan dan dilengkapi administrasi kendaraan.

“Tidak melebihi kapasitas muatan pada kendaraannya, sopir harus dalam kondisi fit dan patuhi rambu-rambu lalulintas,” ujarnya.

Pantauan Radar Bogor, banyak batu krikil dan jalanan yang berundak di Tanjakan Selarong. Selain itu, terdapat tumpukan ban bekas dan pasir di dalam jalur penyelamat.

Berdasarkan catatan Polres Bogor, jumlah kecelakaan tahun 2018 sebanyak 711 kasus, angka tersebut meningkat dari tahun 2017 yang hanya sebanyak 529 kasus. (cr1/c)