25 radar bogor

Median: Daerah yang Belum Gelar Pemilu tak Pengaruhi Hasil Hitung Cepat

Warga TPS 11 di Kampung Kalong Dagul RT 02/04, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga

JAKARTA-RADAR BOGOR,Media Survei Nasional (Median) menjadi salah satu lembaga yang ikut menggelar hitung cepat (quick count) Pilpres 2019. Dari data yang sudah terhimpun menunjukkan paslon Jokowi-Ma’ruf mendapat perolehan suara sebanyak 54,37 persen.

Angka itu unggul 8,74 persen dibanding dari duet Prabowo-Sandi yang mengantongi 45,63 persen.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengungkap, tidak semua daerah di Indonesia melaksanakan pemilu pada Rabu (17/4). Seperti yang terjadi di Kecamatan Tapang Kelapa di Kab. Banyuasin, Sumsel; tujuh kecamatan di Kab. Banggai, Sulteng; serta Distrik Abepura dan Jayapura Selatan belum menggelar pesta demokrasi tersebut.

Menurut Rico, hasil pemilu di daerah yang belum menggelar pemilu itu tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil hitungan cepat. Sebab, secara populasi tidak terlalu besar. Justru suara pemilih yang signifikan adalah pulau Jawa.

“Kalau ingin menang ya harus kuasai daerah seperti Jabar, Jateng, dan Jatim yang populasi pemilihnya besar,” jelas Rico di Jakarta, Rabu (17/4).

Median dalam melaksanakan hitung cepat menggunakan 2.020 TPS sebagai sampel. Quick count menggunakan metode random sampling. Tingkat kepercayaannya mencapai 99 persen dengan margin error plus minus satu persen.

Sementara itu, hasil data Median menyatakan paslon Jokowi-Ma’ruf mendapat perolehan suara sebanyak 54,37 persen. Angka itu unggul 8,74 persen dibanding dari duet Prabowo-Sandi yang mengantongi 45,63 persen.

Rico menyebut, jumlah pemilih terbanyak terdapat di pulau Jawa. Terutama Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Nah, keunggulan paslon 01 mampu mendominasi perolehan di dua daerah, yakni, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kedua daerah itu merupakan basis suara Jokowi-Ma’ruf.

Sedangkan, kubu Prabowo-Sandi hanya mampu menguasai Jawa Barat saja. Padahal, ketika kampanye, massa pemilih kubu 02 lebih mudah untuk dimobilisasi ketimbang Jokowi-Ma’ruf. “Jadi sebenarnya bisa saja Prabowo-Sandi menyalip, apabila massa pemilih paslon 01 tidak hadir ke TPS,” ucap Rico.

Tapi, dalam waktu dua minggu jelang coblosan banyak anjuran untuk masyarakat datang ke TPS. Mulai dari iklan spanduk, ajakan jangan golput dari KPU mupun instansi pemerintahan, bahkan diskon tertentu bagi masyarakat yang usai nyoblos.

“Itu membuat insentif yang lebih. Yang tadinya massa pendukung 01 malas memilih jadi terangkat begitu,” terang Rico. (JPG)