25 radar bogor

Hanya Sembilan Partai Diprediksi Lolos ke Senayan, Cek Datanya di Sini!

Petugas TPS
Petugas TPS di Bogor. Sofyansyah/Radar Bogor

JAKARTA – RADAR BOGOR, Hasil hitung cepat Pemilu 2019 menunjukkan bahwa PDI Perjuangan kembali berjaya. Perolehan suaranya jauh melebihi partai-partai lain.

Kontras dengan semua parpol baru yang diprediksi tidak mampu melewati ambang batas parlemen, yakni 4 persen perolehan suara nasional.

Berdasar hitung cepat yang dirilis LSI Denny JA, PDI Perjuangan memperoleh suara 20,05 persen. Para elite dan kader partai berlambang kepala banteng itu pun menyambutnya dengan rasa syukur.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya punya pengalaman kalah pada Pemilu 2004. Sejak saat itu, PDIP terus melakukan perbaikan. Melakukan otokritik dan kritik.

’’Kami juga tidak menoleransi mereka yang melakukan korupsi,’’ ungkapnya di rumah Megawati, Kelurahan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin.

PDIP, lanjut Hasto, langsung memecat mereka yang tertangkap tangan dalam kasus korupsi. Mereka juga tidak diizinkan mencalonkan diri sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, dan calon anggota legislatif. ’’Partai kami sangat tegas terhadap kasus korupsi,’’ katanya.

PDIP juga terus memperkuat sekolah partai sehingga kualitas para kader partai semakin meningkat. Psikotes juga digunakan untuk menguji para kader yang mencalonkan diri sebagai pengurus partai dan caleg. Tes psikologi itu dilakukan secara online bekerja sama dengan himpunan ahli psikologi Indonesia. ’’Kami sudah menjadi partai digital,’’ ungkap dia.

Hasto menambahkan, tes psikologi online mempunyai dampak penting dalam meningkatkan kualitas kepemimpinan PDIP agar mereka selalu menjadikan rakyat sebagai inspirasi. Manajemen partai juga disempurnakan.

’’PDIP menjadi satu-satunya partai yang mendapatkan ISO 2001,’’ imbuhnya.

Sementara itu, PPP yang dianggap sulit menembus ambang batas parlemen 4 persen ternyata berpeluang besar lolos. Menurut hitung cepat LSI Denny JA, PPP meraih suara 4,35 persen. Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyatakan, pihaknya masih yakin bisa memperoleh suara lebih dari hitung cepat.

’’Yang pasti kami dalam posisi aman,’’ ucapnya setelah nonton bareng hasil hitung cepat di Jakarta Theater kemarin.

Suharso yakin partai Kakbah bisa meraih 6,3 persen. Tentu pihaknya akan menunggu hasil resmi dari KPU. Sejak awal PPP memang ingin mempertahankan perolehan suara di Senayan. Pada Pileg 2014, PPP berhasil memperoleh suara 6,53 persen.

Dia mengakui bahwa kasus korupsi yang menjerat mantan Ketum PPP M. Romahurmuziy berdampak terhadap elektabilitas partai. Namun, kata dia, kasus itu tidak sampai meruntuhkan partai. ’’Kami bekerja keras meraih suara rakyat,’’ tuturnya.

Jika PPP masih lolos ambang batas 4 persen, Partai Perindo belum berhasil lolos ambang batas parlemen dalam hitung cepat. Partai itu hanya memperoleh suara 2,99 persen.

Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, hasil hitung cepat belum final. Biasanya selalu ada selisih. Angka akhirnya nanti lebih tinggi daripada quick count.

Politikus asal Lamongan itu masih yakin partainya bisa lolos ke Senayan. ’’Kalau 4 persen, kami yakin masih bisa,’’ ungkap dia. Pihaknya juga masih meninggu hasil resmi dari KPU.

Di sisi lain, Partai Golongan Karya tampak semringah dengan hasil hitung cepat pileg. Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar Firman Subagyo menilai, capaian Partai Golkar yang bersaing ketat dengan Partai Gerindra dalam perebutan ranking kedua menunjukkan kinerja positif konsolidasi Partai Golkar.

’’Meski kami dilanda gonjang-ganjing, kami menunjukkan bahwa caleg dan kader mampu bekerja efektif di tingkat lapangan,’’ kata Firman.

Menurut Firman, Partai Golkar relatif tidak mendapat coattail effect dari pencalonan di pilpres. Namun, kerja para caleg dan kader di setiap dapil menunjukkan reputasi besar beringin. ’’Kami membuktikan sebagai kader lapangan, kami bekerja efektif,’’ tegasnya.

Sementara itu, permasalahan saat pencoblosan masih saja terjadi kemarin (17/4). Berdasarkan pemantauan yang dilakukan Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) setidaknya ada beberapa temuan yang terjadi saat pencoblosan Pemilu 2019 di Kabupaten Bogor. Diantaranya kekurangan distribusi suara di banyak TPS yang kemudian menjadi hambatan dalam proses pencoblosan.

”Relawan kami menemukan di TPS 40 Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja kekurangan surat suara untuk presiden sebanyak 27, DPR RI 28, DPD RI26, DPRD Provinsi 108 dan DPRD kabupaten sebanyak 36,” ujar Direktur DEEP Yusfitriadi.

Selain itu, timnya juga menemukan kotak suara untuk DPRD Kabupaten Bogor yang tidak tersegel di TPS 16 Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang. Ketika ditanya seluruh petugas KPPS menyatakan tidak tahu tentang itu.

“Padahal ini sangat berpotensi menimbulkan multi tafsir di tengah masyarakat yang kemudian bisa menjadikannya gugatan pada hasil rekapitulasi suara,” imbuhnya.

“Atas temuan-temuan ini kami meminta KPU Kabupaten Bogor untuk segera menginventarisir permasalahan yang muncul dari proses pemungutan dan perhitungan suara,” tegasnya. (lum/bay/c19/fat)

Hitung Cepat Hasil Pemilu Legislatif

  1. PDIP : 19,91 persen
  2. Gerindra : 12,66 persen
  3. Golkar : 11,05 persen
  4. PKB : 9,62 persen
  5. PKS : 9,02 persen
  6. Nasdem : 7,85 persen
  7. Demokrat : 7,83 persen
  8. PAN : 6,95 persen
  9. PPP : 4,72 persen
  10. Perindo : 2,75 persen
  11. PSI : 2,14 persen
  12. Berkarya : 1,98 persen
  13. Hanura : 1,68 persen
  14. PBB : 1,03 persen
  15. Garuda : 0,52 persen
  16. PKPI : 0,27 persen

Sumber: Charta Politika

Sampel: 2.000 TPS

Suara masuk 85,05 persen