25 radar bogor

Heboh! Dua Pria Pendukung Capres Jokowi dan Prabowo Ini Taruhan Tanah 1 Hektare

Dua pria di Sulawesi Selatan ini bertaruh tanah 1 hektare terkait pemenang siapa Pilpres 2019.

SULAWESI-RADAR BOGOR, Dunia maya dihebohkan dengan beredarnya foto dua pria berjabat tangan dari Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Jabat tangan itu sebagai bentuk kesepakatan keduanya bertaruh tanah seluas 1 hektare terkait siapa pemenang Pemilu Presiden 2019 besok.

Kedua pria itu masing-masing mengaku sebagai pendukung pasangan Capres 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin, dan Capres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Pendukung Jokowi-Ma’ruf mengaku bernama Hendrik Arhadi, sedangkan lawannya, Abdul Aziz C, adalah pendukung Prabowo-Sandiaga.

Selain itu, terdapat pula foto kuitansi perjanjian taruhan bermaterai Rp 6.000 yang ditandangani kedua pihak.

“Perjanjiannya betul, Pak,” kata Hendrik (30), warga Desa Empagae, Kecamatan Empagae, sekitar 18 km sebelah timur Pangkajene, Kabupaten Sidrap, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (15/4/2019) petang.

“Tapi tanahnya itu adalah lapangan desa yang sudah 10 tahun tidak diperhatikan sama pemerintah,” lanjut Hendrik.

Hendrik adalah wirausahawan sektor pertanian. Dia sudah menikah dengan dua anak yang masih di bangku TK. Hendrik terdaftar sebagai pemilih di TPS 03, Desa Empagae, Sidrap.

Dia mengatakan, lawan taruhannya adalah pamannya sendiri. Abdul Aziz C terdaftar di TPS 02 di desa yang sama.

Si paman berusia 39 tahun dan memiliki 4 anak. Yang tertua sudah di tahun akhir sekolah dasar. Seperti keponakan, sang paman juga petani sawah tadah hujan dan irigasi.

“Yang kacamata riben itu adalah adik kandungnya ibuku,” kata Hendrik merujuk foto.

Kenapa bertaruh? Hendrik menuturkan, inisiatif foto taruhan pilpres itu muncul pada Senin (15/4/2019) pagi.

“Kebetulan lapangannya dekat rumah, jadi kami langsung foto dan beli materai, baru di-upload di FB (Facebook),” ujar Hendrik.

Ternyata, setelah diunggah setelah shalat Azhar, foto itu sudah viral. Di akun Facebook pamannya, hingga pukul 19.00 Wita, foto tersebut sudah dibagikan lebih dari 200 kali.

Hendrik mengatakan, ada latar belakang khusus mereka mengunggah foto taruhan itu. Mereka berharap, pemerintah dan presiden yang kelak terpilih menjadikan lapangan sepak bola ini sebagai pusat aktivitas warga.

“Sudah 10 tahun kami ajukan proposal ke Kepala Desa, Pak Camat, Pak Bupati, dan caleg DPR, tapi sampai sekarang rumputnya masih tinggi,” ujar Hendrik.

Padahal, saat dia masih SD hingga SMP, lanjut Hendrik, tanah lapangan yang kini jadi area gembala ternak sapi dan kambing itu terawat dan menjadi pusat olah raga anak muda. (ysp)