25 radar bogor

Ratusan Ulama Bogor Diberikan Pembekalan

CIBINONG – RADAR BOGOR,Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor menggelar Pembukaan Pendidikan Kader Ulama angkatan ke-13, serta Seminar Internasional di Gedung Tegar Beriman Cibinong, Kabupaten Bogor.
Seminar Internasional yang sekaligus menjadi Pembukaan Pendidikan Kader Ulama Angkatan XIII itu menghadirkan narasumber antara lain Buchra Ali Mahmud, Lc dari Syria, Dr. Syeikh Abdul Aziz Younus Salim dari Iraq, Dr. Syeikh Gomaa Khazim Nawaf dari Syria, Dr. K.H. Ahmad Mukri Aji, MA, MH Ketua MUI Kabupaten Bogor, dan Wawan H. Purwanto Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN).
Bupati Ade Yasin mengatakan, melalui Ijtima’ Ulama ini, telah bersepakat bersama para ulama menjadikan Kabupaten Bogor tetap nyaman dan berkeadaban. Selain itu, dalam kesempatan yang sama dipaparkan oleh para narasumber yang berasal dari Syria hingga Iraq.
“Ketika umat Islam terpecah belah, ini akibatnya sangat buruk, bahkan Syria hancur gara-gara terpecah belah. Momen ini sangat baik, ketika kita bersiap-siap menghadapai Pilpres dan Pileg 2019,” kata Ade Yasin.
Dikatakannya juga, moment ini pun dirasa tepat untuk menyadarkan seluruh pihak bahayanya jika terpecah belah. Karena itu dirinya mengajak seluruh pihak menjaga keutuhan umat, bermuhasabah dan mawas diri.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Bogor, Mukri Aji memaparkan, Seminar Internasional ini menjadi terobosan untuk memberikan pembekalan kepada calon ulama angkatan XIII, di tengah-tengah menjelang pelaksanaan hajat nasional, baik Pileg maupun Pilpres.
“Kami ingin Pilpres yang berkualitas, tidak ada caci maki, hoax, tidak ada saling merendahkan, yang ada saling memuliakan,” kata Mukri Aji.
Dia melanjutkan, apa yang terjadi di negara konflik, seperti Syria agar menjadi pelajaran bagi para alim ulama di Indonesia, dan Kabupaten Bogor, khususnya. “Diteruskan oleh yang muda-muda, lebih bijak dalam merespon dinamika,” katanya.
Mukri Aji menambahkan, dari 128 calon kader ulama se Kabupaten Bogor, hanya 50 diantaranya yang kemudian berlanjut ke tahap berikutnya untuk mendapatkan Pendidikan Kader Ulama Angkatan XIII.
“Sisanya bukan tidak lulus, tapi memang di rangking dari berbagai aspek, akademik dan lainnya. Bahasa arab paling utama, kemampuan membaca karya tulis ulama masa lalu yang dirangkum dalam kitab gundul kuning dan putih,” katanya. (wil/b)