25 radar bogor

Soroti Energi Terbarukan

BOGOR–RADAR BOGOR,Mahasiswa Pecinta Alam Pakuan atau yang akrab disebut Wapalapa menyoroti penggunaan energi kotor batu bara. Musababnya, saat ini menjadi permasalahan yang besar. Karena disinyalir melahirkan bencana bagi lingkungan, alam dan manusia. Hal itu membuat Wapalapa menggandeng Greenpeace Indonesia untuk mengedukasi para mahasiswa di Universitas Pakuan, Rabu (10/4) malam.

Campaigner Climate Energy Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu mengatakan, penggunaan batu bara menjadi salah satu bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan listrik dirasa paling murah. Sehingga menjadi pilihan utama. Khususnya bagi para pelaku usaha di bidang tersebut. Namun disisi lain menjadi masalah bagi alam, lingkungan dan manusia.

“Batu bara murah tetapi semua resiko dibebankan pada masyarakat, mulai dari penyakit, ketidakadilan terhadap proses pembebasan lahan hingga pengrusakan alam yang diakibatkan proses penambangan batu bara,” ujarnya kepada Radar Bogor usai kegiatan Nonton dan Diskusi Bareng Ekspedisi Indonesia Biru Sexy Killers dari Watcdoc yang diselenggarakan Wapalapa Universitas Pakuan (Unpak) Bogor.

Dia membeberkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara meyumbangkan polusi udara yang sangat berbahaya. Karena terdapat polusi PM 2,5 yang dirasa sangat berbahaya dan bisa mematikan. Karenanya, kata dia, diperlukan peralihan pada energi terbaharukan. Seperti energi matahari yang dirasa akan mengurangi tingkat resiko perusakan alam dan kondisi buruk yang dialami oleh masyarakat. Namun memang harganya tak semurah batu bara. “Memang ini cukup tinggi harganya dari energi batu bara tetapi ini lebih baik,” katanya.

Divisi Gunung Hutan Wapalapa Rezha Delviandra Fahlevi menuturkan, peranan generasi muda sangat penting untuk mendorong pasar agar siap menyediakan bahan dasar dalam penggunaan energi terbaharukan. Sehingga Indonesia dapat meninggalkan energi kotor untuk konsumsi listrik. Tinggal bagaimana komitmen untuk pergerakan bersama dengan melakukannya dari hal-hal kecil.

“Tinggal bagaimana kita berkomitmen untuk action dan hal itu dapat dimulai dari hal yang terkecil melalui perilaku sehari-hari,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Wapalapa Unpak Bogor Asep Abdul Azis menegaskan bahwa Wapalapa akan semakin aktif lagi dalam menyikapi isu-isu lingkungan dan siap berkomitmen untuk membantu masyarakat dalam pelestarian lingkungan. “Ini adalah langkah awal untuk agenda pada 22 April dalam peringatan hari bumi yang insyaallah akan dilaksanakan oleh Wapalapa,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, dalam kegiatan tersebut hadir Civitas Akademika Unpak yang terdiri dari UKM, Lembaga Mahasiswa, mahasiswa umum dan masyarakat umum. Kemudian paa komunitas yang telah mendukung acara dari Vespa Club Bogor, Univespakuan, Lupa Rupa Fisib, Kovia dan TCO.

Narasumber yang dihadirkan antara lain Campaigner Climate Energy Greenpeace Indonesia Bondan Andriyanu serta Public Engagement Action Greenpeace Indonesia Richi Raimba yang dipandu oleh Moderator Rezharinjani dan Host MF Bernada. (gal/c)