25 radar bogor

Polisi Terus Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Warga Bogor di Jalan Margonda

BOJONGGEDE-RADAR BOGOR, Tim Laka gabungan Polda Metro Jaya melakukan olah TKP, Selasa (9/4/2019) di lokasi kecelakaan maut yang menewaskan Ita Sachari warga Bojonggede, Kabupaten Bogor di Jalan Margonda Raya Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok.

Dalam olah TKP tersebut, polisi menggambarkan sejumlah siluet yang mempertegas peristiwa terjadi. Seperti siluet korban, motor korban, helm, dan kepala korban yang terpisah dari tubuhnya.

Korban Kecelakaan Maut Margonda Sempat Kirim WA ke Suami, Bilang Minta Maaf

Petugas juga melakukan pengukuran jalan dari satu tempat siluet ke tempat lainnya. Kendaraan roda dua bernomor polisi B 3678 ENU milik korban, hanya terlihat bengkok di bagian spion.

Kasi Laka Kasubdit Dit Gakum Lantas Polda Metro Jaya, Kompol Herman Ruswandi mengatakan, pihaknya menggunakan alat canggih Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap fakta kecelakaan yang menimpa Ita Sachari, hingga kepalanya putus.

“Dengan metode ini kita dapat mendapatkan kebenaran secata objektifitas kejadian ini dari sebelum korban terjatuh, sesaat korban terjatuh, dan pasca kejadian supaya bisa diberikan informasi secara ilmiah agar tidak simpang siur begini begitu dan sebagainya,” kata Herman kepada Harian Radar Depok (Radar Bogor Grup).

Dengan alat canggih 3D Laser Scanner seharga hampir Rp3 miliar ini, memakan waktu sekitar 30 menit untuk mengumpulkan data-data di lapangan. Kemudian data tersebut diolah menggunakan komputerisasi untuk di analisis. “Besok (hari ini) baru akan kita ketahui objektivitas kejadian ini, supaya kita bisa berikan informasi ilimiah biar tidak simpang siur,” ujarnya.

Tidak hanya itu, alat super canggih ini nantinya juga dapat menjawab kecepatan saat korban berkendara serta titik pengereman saat terjatuh. Dari analisa sementara di lapangan, korban terjatuh dan badannya tersangkut di kabel sling yang terpasang di pembatas jalan, hingga mengakibatkan kepala korban terpisah dari badannya.

“Terkait pemasangan kabel sling itu nanti akan kita libatkan stakeholder terkait, jika mungkin ada faktor yang berkorelasi dengan kejadian ini, nanti akan kami bahas juga,” tutur Herman.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Ety Suryahati mengatakan, akan mengevaluasi pagar sling baja yang diduga menjadi penyebab putusnya kepala korban kecelakaan hingga tewas. “Saat ini sedang kita evaluasi untuk dicari penggantinya (alternatif),” kata Ety.

Dia mengungkapkan, alternatif yang akan mengganti kawat sling baja dengan pagar tanaman. Hanya saya dirinya belum memastikan kapan pagar itu akan dicabut dan diganti. “Diganti dengan tanaman hidup yang baru terpikir, tapi itu juga lagi alternatif. Saat ini belum ada anggarannya,” terangnya.

Menurut Ety, pagar besi itu berfungsi untuk membatasi pejalan kaki yang menyeberang jalan. Sekaligus melindungi tanaman supaya tidak diinjak oleh pejalan kaki.

“Itu untuk mengamankan orang tidak melintas di sembarang tempat awalnya khawatir banyak korban lagi dan sekaligus untuk pengaman taman supaya tidak diinjak,” tegas Ety.

Sementara, kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Margonda menarik perhatian Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno. Menurutnya, kecelakaan yang terjadi di Jalan Margonda Raya sangat kasuistik, dan memang jarang terjadi.

Dia mengatakan, seharusnya pembatas jalan tidak mencelakai pengendara. Justru pembatas digunakan sebagai pengaman pengguna jalan, jadi yang berlawanan arah tidak takut saling tabrak. Tapi mengapa bisa melukai, bahkan mengorbankan nyawa.

Kondisi jalan yang gelap tentu menjadi salah satu pengaruh kawasan Margonda butuh penambahan Penerangan Jalan Umum (PJU). “Buat pemerintah harus memberikan penerangan jalan yang cukup,” kata Djoko.

Penambahan rambu, juga penggunaan pembatas jalan yang lebih aman. “Materialnya juga harus diperhatikan, jangan menggunakan yang berbahaya,” terang Djoko.

Meski demikian bukan berarti pengguna jalan tidak perlu waspada. Masyarakat diminta tetap hati-hati dan mematuhi rambu yang ada, guna meminimalisir kecelakaan yang bakal terjadi. “Pengguna jalan juga perlu hati-hati, kalau jalanan kosong bukan berarti kita tidak mematuhi rambu lalu lintas,” papar Djoko.

Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga, Ita Sachari (27) ditemukan tewas di Jalan Raya Margonda, tepatnya di depan Showroom Jaya Baru, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, Senin (8/4/2019). Ita tewas seketika dengan keadaan nahas, leher terputus.(radardepok/ysp)