25 radar bogor

Unggul Tapi Tak Dominan, Banyak Lumbung Suara Tak Bertuan

dari kiri, Fadli Zon dari Partai Gerindra, Adian Napitupulu dari PDI Perjuangan, Arif Budiman dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Elly Rachmat Yasin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

BOGOR – RADAR BOGOR, Unggul namun tak dominan. Itulah cerminan persebaran simpul suara milik para calon legislatif yang sementara ini unggul dalam hasil simulasi pencoblosan surat suara Radar Bogor, akhir Maret lalu.

Temuan ini selayaknya menjadi asa bagi para caleg untuk tetap turun di masa injury time. Sebab ternyata, masih banyak lumbung suara yang tak bertuan.

Dari hasil simulasi terlihat, persaingan merebut suara antar caleg kerap terpusat di wilayah padat pemilih. Semisal pertarungan di Daerah Pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Bogor dengan empat caleg yang sementara ini unggul yakni Fadli Zon dari Partai Gerindra, Adian Napitupulu dari PDI Perjuangan, Arif Budiman dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Elly Rachmat Yasin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sejak simulasi pileg edisi pertama dilangsungkan pada Februari lalu, nama Fadli Zon kerap dominan. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu bertengger di urutan pertama dengan 21,06 persen suara.

Sementara pada hasil simulasi edisi Maret, Wakil Ketua DPR ini tetap unggul meskipun torehan dukungan terhadap dirinya turun menjadi 15,87 persen.

Dari dua hasil simulasi, elektabilitas Fadli seolah tanpa celah. Padahal faktanya, simpul suara Fadli tidak merata. Redaksi menemukan fakta bahwa di dua kecamatan, Fadli sama sekali tidak dipilih masyarakat Kab Bogor. Dua kecamatan tersebut yaitu Babakan Madang dan Ciomas.

Akan tetapi Fadli populis bagi masyarakat Cileungsi. Di timur kabupaten itu, nama Fadli dicoblos 21,39 persen dari total surat suara yang disimulasikan. Pun di Cisarua dengan 33,6 persen dan Megamendung dengan 39,68 persen.

Tren penurunan angka dukungan dari pemilih simulasi juga dirasakan Adian Yusak Napitupulu. Pada simulasi edisi perdana yang digelar Februari, mantan aktivis ini mampu meraih 10,05 persen. Namun kini dia harus rela dengan dukungan 5,19 persen. Penurunan dukungan itu bukan tanpa penjelasan.

Redaksi melihat, suara Adian nol persen di lima kecamatan. Yakni Kecamatan Citereup, Sukaraja, Babakan Madang, Tanjungsari, Tamansari, dan Rumpin.

Lumbung suara Adian ada di Kecamatan Cileungsi dengan 11,16 persen, Cibungbulang dengan 12,1 persen, Sukajaya dengan 9,94 persen dan Cigudeg dengan 4,58 persen.

Pekerjaan segudang juga menanti unggulan ketiga, caleg PAN Arif Budiman. Arif nol dukungan di banyak kecamatan. Bahkan di pusat keramaian pemilih seperti Kecamatan Cibinong, Bojong Gede, Gunung Putri, Citereup, Klapanunggal, Sukaraja, dan Babakan Madang, nama Arif nyaris tak mendapat perhatian.

Arif hanya unggul besar di belahan barat Kabupaten Bogor. Seperti di Kecamatan Sukajaya dengan 17,75 persen, Cigudeg dengan 36,64 persen, Tajurhalang dengan 46,36 persen, dan Parung dengan 29,25 persen. Jika ditotal, perolehan total suara Arif disimulasi kali ini sama dengan Adian yakni 5,19 persen.

Posisi ke empat unggulan sementara hasil simulasi kedua kali ini diduduki Ketua DPC PPP Kabupaten Bogor, Elly Rachmat Yasin. Di simulasi Februari lalu, Elly nyaris mengejar Fadli Zon diposisi kedua.

Namun dihasil simulasi yang terbaru, Elly harus rela merosot ke posisi empat dengan 4,79 persen. Turunnya posisi Elly terlihat pada banyaknya wilayah yang ‘nol’ dukungan terhadapnya.

Di antaranya Kecamatan Klapanunggal, Sukaraja, Babakan Madang, Jonggol, Cariu, Tanjung Sari, Ciawi, Cisarua, Tenjolaya, dan Pamijahan. Elly mampu bersinar di Kecamatan Dramaga dan Cileungsi.

Bagaimana dengan kondisi di Dapil Jabar III Kota Bogor dan Cianjur? Situasinya nyaris sama. Persebaran dukungan terhadap tiga caleg dengan raihan penyoblosan surat suara tertinggi ternyata tak merata. Tiga caleg ini yakni Diah Pitaloka dari PDI Perjuangan, Ekcy Awal Mucharam dari PKS, dan Eka Sastra dari Golkar.

Dari enam dapil kecamatan yang ada di Kota Bogor, Diah hanya unggul besar di Kecamatan Tanah Sareal dengan 13,90 persen. Dan sementara suaranya anjlok di Bogor Timur dan Tengah dengan 1 persen suara saja. Di Cianjur, Diah dapat suara tinggi di Dapil III dengan 4,85 persen. Dan dapatkan suara terkecil di Dapil V dengan 0,49 persen.

Pun demikian dengan Ecky Awal Mucharam. Politisi gaek asal PKS ini mendapat suara tinggi di Tanah Sareal Kota Bogor dengan 3,97 persen. Sementara Ecky tidak populis di Kecamatan Bogor Selatan. Torehan dia di dapil itu hanya 0,51 persen. Sedangkan di Cianjur, Ecky mendapat suara terbesar di Dapil V dengan 15,34 persen suara. Dan hanya dapatkan 1,83 persen sebagai perolehan terkecil di Dapil II.

Eka Sastra, caleg Partai Golkar pun demikian. Di Kota Bogor, Eka dapatkan suara 3,03 persen di Bogor Barat. Dukungan dia rendah sekali di Kecamatan Bogor Utara dengan 1,77 persen suara. Sementara di Cianjur, Eka menguasai Dapil I dengan 6,61 persen suara. Namun di Dapil V, Eka hanya mampu menorehkan 0,49 persen suara saja. (dka/c)