JAKARTA-RADAR BOGOR,Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta kini menjadi transportasi primadona warga ibu kota dan sekitarnya. Namun ada hal yang sangat disayangkan, trotoar di beberapa stasiun layang MRT justru dijadikan tempat parkir, sehingga menghalangi pejalan kaki.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengaku, pihaknya telah menyisir beberapa kawasan yang rentan dijadikan lahan parkir liar. Ternyata benar, pihaknya menemukan trotoar yang dijadikan parkir kendaraan salah satunya di Stasiun MRT Haji Nawi, Jakarta Selatan.
“Itu terjadi di beberapa stasiun layang MRT sebenarnya bukan hanya di Haji Nawi saja. Kami sudah lakukan pengamatan dan kasih saran bahwa ini akan potensi (parkir liar). Ya itu nggak diantisipasi jadinya orang fokusnya launching saja,” tegasnya saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (4/4).
Tidak hanya itu setelah berdiskusi dengan berbagai pihak, tidak ada langkah nyata yang dilakukan, baik Pemprov DKI maupun MRT Jakarta. Hal ini sangat disayangkan sebab sudah seharusnya itu menjadi tanggungjawab bersama.
“Sampai saat ini belum ada perubahan signifikan. Mulai dari law enforcement juga penegakan hukum lain. Kalau ruang tidak ada, apa harus trotoar dipakai sebagai tempat parkir? Kan nggak juga,” ungkap Alfred.
Alfred bahkan menegaskan bahwa parkir di trotoar sudah melanggar semua aturan baik Undang-Undang maupun Peraturan Daerah (Perda). Menurutnya, sudah saatnya Pemprov DKI fokus pada hal lain selain fisik daripada MRT Jakarta.
“Lemahnya penegakan hukum ini yang menjadikan seakan-akan pembiaran. Jadi, harusnya ini jadi pembenahan pemprov dan pemerintah pusat, sangat disayangkan sampai sore ini masih seperti itu kondisinya,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Camat Kebayoran Baru Tomy belum mau berkomentar banyak. Dirinya menyatakan akan mengecek terlebih dahulu ke lapangan, sehingga memiliki data yang lebih pasti.
“Nanti kami cek dan di tindaklanjuti ya, (kabar) tentang trotoar tersebut,” tegas Tomy.
