25 radar bogor

Belum Urus Sertifikasi Lahan, Relokasi Kampung Leuwi Sapi Caringin Terancam Gagal

Kampung Leuwi Sapi RT 7/5, Desa Lemah Duhur, Kecamatan Caringin. Hendi/Radar Bogor

CARINGIN-RADAR BOGOR, Rencana relokasi puluhan Kepala Keluarga (KK) Kampung Leuwi Sapi, Desa Lemah Duhur, Kecamatan Caringin terancam gagal.

Teranyar, Pemerintah Desa (Pemdes) Lemah Duhur, belum melakukan pengurusan sertifikasi lahan yang telah diajukan ke sejumlah calon penerima bantuan.

Saat dikonfirmasi, Pelaksana Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Bogor, Teguh Widiyanto tak membantah kabar tersebut. Hingga saat ini BPBD masih menunggu Pemdes Lemah Duhur memberikan bukti kepengurusan lahan yang dilakukan bersama pemegang hak garap kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN).

“Itu status tanah Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN. Kita belum melihat ada langkah desa untuk mengurus surat-suratnya,” kata Teguh saat ditemui dikantornya, Kamis (4/4).

Ia menerangkan, langkah kepengurusan tersebut perlu dilakukan desa, karena pembelian lahan hanya bisa dilakukan jika orang yang memegang hak garap sudah melakukan permohonan kepada PTPN.

“Jadi para calon penerima bantuan itu akan membeli lahan kepada beberapa orang yang menerima hak garap lahan HGU. Dan tidak mungkin calon (warga penerima bantuan, red) membeli lahan ke PTPN,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, untuk rencana relokasi saat ini sudah sampai pemeriksaan lahan bersama Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG), Kementrian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM).

“Jadi misalkan PVMBG sudah merekomendasikan lahan layak untuk dibangun hunian tetap. Tapi surat HGU belum di urus bersama pihak bersangkutan. BPBD tidak akan melakukan pencairan,” tegasnya.

Ia mengaku, bahwa pihaknya hanya menunggu surat kepengurusan sertifikasi lahan, yang diturunkan kepada orang yang memiliki kewenangan hak garap.

“Sekarang PVMBG sedang membuat laporan singkat rekomendasi lahan. Kalau itu sudah keluar, kita tinggal tunggu dari desa. Dan kalau tidak ada, maka terancam gagal dan silakan cari lahan lain untuk relokasi,” tukasnya. (drk/c)