25 radar bogor

Simulasi Pileg 2019 DPRD Jawa Barat, Berikut Daftar Caleg yang Paling Banyak Dicoblos Warga Bogor

Edisi Radar Bogor hasil Simulasi Pileg 2019 DPRD Jawa Barat.
Edisi Radar Bogor hasil Simulasi Pileg 2019 DPRD Jawa Barat.

BOGOR-RADAR BOGOR, Harian pagi Radar Bogor kembali menggelar simulasi pencoblosan surat suara Pileg 2019 untuk DPRD Provinsi Jawa Barat, Kamis (21/3/2019) hingga Senin (25/3/2019) lalu.

Hasilnya, Ricky Kurniawan menjadi caleg yang paling banyak dicoblos di Dapil VI Jabar (Kabupaten Bogor). Tak kurang 7,85 persen warga Tegar Beriman yang mengikuti simulasi pencoblosan surat suara koran ini, memilih adik Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon itu.

Sebelumnya dalam simulasi Radar Bogor pada 21-23 Februari 2019, Ricky berada di tempat ketiga dengan torehan 2,45 persen suara.

Sementara caleg pendatang baru asal PAN Nurita Aprillia Dewi menempel di urutan kedua dengan raihan 6,41 persen. Disusul mantan Wakil Wali Kota Bogor Achmad Ru’yat di tempat ketiga yang memperoleh suara 4,21 persen.

Keduanya sama-sama harus berganti posisi. Dalam hasil simulasi Radar Bogor Februari lalu, Nurlita berada di urutan pertama dengan suara 5,57 persen dan Ru’yat di urutan kedua 2,61 persen.

Masih di dapil yang sama Asep Wahyuwijaya caleg asal partai Demokrat mampu merengsek naik di urutan keempat dengan raihan suara 4,07 persen diikuti Erni Sugiyanti dari PKB 3,25 persen.

Asep menggeser posisi Karyawan Faturachman yang kini di urutan kedelapan dengan torehan 1,91 persen. Sebelumnya dalam hasil simulasi Radar Bogor 21-23 Februari 2019, Karfat-biasa-Karyawan Faturachman-disapa-memperoleh 2 persen suara.

Beranjak di Dapil VII Jabar (Kota Bogor). Dimana perebutan suara berlangsung tak kalah sengit. Jajat Sudrajat yang tadinya berada di urutan ke delapan (hasil simulasi Radar Bogor 21-23 Februari 2019), mampu memperoleh suara kedua tertinggi.

Sebanyak 7,32 persen warga Kota Hujan mencoblos pentolan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut. Disusul Mantan Ketua DPD PDI-P Jawa Barat Rudi Harsa Tanaya di urutan ketiga yang memperoleh 7,13 persen suara.

Jajat menggeser posisi Rudi yang dalam simulasi Radar Bogor sebelumnya berada di urutan kedua dengan 2,37 persen suara.

Sedangkan Irvanul Hakim dari Gerindra dan Ritab Marciasiajuntak PDIP harus berbagi tempat keempat karena sama-sama mengoleksi 5,63 persen suara. Sementara Ibnu Ariebowo Kusumo dari Gerindra masih menjadi caleg yang paling banyak dicoblos warga Kota Hujan.

Dia memperoleh suara terbanyak dengan torehan 10,32 persen. Torehan ini naik dua kali lipat jika dibandingkan dengan hasil simulisasi Radar Bogor sebelumnya.

Perlu diketahui, simulasi pencoblosan surat suara Pileg 2019 DPRD Jawa Barat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Radar Bogor jelang berlangsungnya sebuah pesta demokrasi. Simulasi ini merupakan kegiatan lanjutan dari simulasi serupa yang dilakukan pada tanggal 21-23 Februari 2019.

Pemimpin Redaksi (Pemred) Radar Bogor, Aswan Achmad menuturkan cakupan simulasi kali ini lebih luas. Ratusan relawan disebar di 46 kecamatan yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor. “Mereka membawa 5.059 spesimen kertas suara yang nantinya dicoblos oleh pemilih potensial,” ujar Aswan.

Dalam pelaksaannya, tim simulasi bergerak ke titik-titik keramaian di Kota dan Kabupaten Bogor. Dimulai kawasan perkantoran seperti puskesmas, kantor kecamatan hingga kelurahan. Tim juga menyasar kawasan pada penduduk seperti pemukiman/perumahan dan perkampungan. Kawasan pasar tradisional serta pusat perbelanjaan juga tak luput didatangi tim.

Aswan mengimbuh kegiatan simulasi pencoblosan surat suara Pileg 2019 DPRD Jawa Barat merupakan program kerja redaksi Radar Bogor untuk mendapatkan ragam gambaran realitas masyarakat jelang masa pemilihan. “Dari mulai sejauh mana masyarakat mengetahui proses pencoblosan dan apa pilihan mereka,” jelas Aswan.

Sementara, Caleg DPRD Jabar asal PDI Perjuangan, Rudy Harsa Tanaya mengaku hasil simulasi Radar Bogor menjadi motivasi bagi dirinya untuk terus turun ke masyarakat. Meski presentase suaranya turun dibandingkan simulasi sebelumnya, Rudy tetap optimis.

“Justru ini (hasil simulasi) jadi pemacu untuk tetap turun ke masyarakat. Terutama untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan pemikiran PDI Perjuangan,” kata Rudy.

Senada diungkapkan caleg asal PKS Achmad Ru’yat. Mantan petarung Pilkada itu menilai hasil simulasi yang dilakukan Radar Bogor sebagai evaluasi. Terutama perbaikan pola komunikasi caleg dengan masyarakat di semua lapisan.

“Kabupaten Bogor perlu menghadirkan pelayanan masyarakat yang dekat dan cepat. Terlaksananya pembangunan yang menjawab kepentingan masyarakat serta terwujudnya suasana yang aman dalam interaksi sosial dan dunia usaha. Ini yang terus saya sampaikan,” ucapnya.

Setali tiga uang, Caleg asal Gerindra Irvanul Hakim yang mendapat posisi keempat dalam simulasi Radar Bogor mengaku akan terus turun ke masyarakat untuk menyosialisasikan program-programnya. (dka/d)