25 radar bogor

Waduh! Soal UNBK Bocor Via Grup LINE

ilustrasi

JAKARTA-RADAR BOGOR,Dugaan kecurangan mewarnai pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMA di hari kedua, Selasa (2/4).

Foto-foto soal ujian mata pelajaran matematika tersebar di grup aplikasi percakapan LINE Square. Saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menelusuri oknum siswa yang memotret soal dan menyebarkannya.

UNBK SMA/MA di Bogor Diwarnai Listrik Padam, Konsentrasi Siswa Terganggu

Dilansir dari laman Jawapos.com, grup dalam LINE Square itu sudah lama terbentuk.

Bahkan, ketika berlangsung ujian sekolah berstandar nasional (USBN), siswa menggunakan grup tersebut untuk saling berbagi dan memberi tahu kunci jawaban.

Aplikasi percakapan itu memang sedang banyak digunakan, terutama di kalangan remaja. Meski mereka tidak saling kenal, grup percakapan itu menjadi wadah obrolan bagi pengguna yang memiliki minat yang sama.

Setidaknya ada 19 grup obrolan yang tersedia. Masing-masing diberi nama mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional. Grup ”Mapel UNBK SMA/K” memiliki anggota terbanyak, yakni 2.005 orang.

Aada oknum siswa yang memotret soal ujian matematika. Dia membawa handphone ke dalam ruang ujian. Jepretan itu lantas diunggah dalam grup percakapan tersebut. Tujuannya, meminta bantuan anggota grup yang lain untuk menjawab soal tersebut.

Tindakan membocorkan soal tersebut dilakukan oknum siswa yang ikut ujian sesi satu dan dua. Nah, jawaban atas soal itu lantas di-posting juga di grup. Hal tersebut tentu menguntungkan siswa yang mengikuti ujian di sesi dua dan tiga.

UNBK sampai Malam

Dalam UNBK, setiap siswa memang memiliki kode soal ujian. Namun, soal setiap siswa tidak lantas berbeda. Ada yang hanya berbeda peletakan nomor dan latar belakang cerita meski konsep serta isi jawabannya sama.

“Soal yang beredar memang sama dengan yang diujikan,” ujar seorang siswa kelas XII yang ikut dalam grup percakapan tersebut.

Selain membocorkan soal, pelanggaran lain yang dilakukan oknum siswa itu adalah membawa handphone ke ruang ujian. Hal tersebut menimbulkan tanda tanya terkait kinerja pengawas ujian.

Menurut informasi dari siswa itu, pengawas tidak memeriksa siswa satu per satu. Hanya memberikan imbauan agar semua alat komunikasi ditaruh di dalam tas.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi menilai peserta ujian telah berbuat tidak disiplin dan curang. “Sudah diperingatkan, tapi tetap nekat,” cetusnya. Menurut dia, seharusnya dua pengawas dalam ruang ujian mampu mengawasi satu ruangan yang diisi sekitar 20 siswa.

Bambang mengaku kecewa dengan ketidakjujuran siswa. Insiden tersebut mencederai makna ujian nasional sebagai refleksi dan evaluasi pembelajaran selama tiga tahun sekolah. Nilai kejujuran tercoreng besar.

BSNP sudah menetapkan aturan prosedur operasional standar (POS) penyelenggaraan ujian nasional. Dalam draf 81 aturan itu tercantum segala bentuk pelanggaran dan sanksi. Jika terbukti melanggar, siswa maupun pengawas harus siap dijatuhi hukuman. (JPG/ysp)