25 radar bogor

Tat­ap dan Titip Mimpi Warga Bogor Melalui Video Hologram Jokowi

 

BOGOR – RADAR BOGOR, Kementerian Komunikasi dan Informatika sesuai Inpres Nomor 9/2015 mengggelar sosialisasi capaian pembangunan dalam 4 tahun pemerintahan Presiden Jokowi – Wapres Jusuf Kalla.

Menariknya, sosialisasi kali ini dilakukan dengan menggunakan teknologi hologram.

Kabupaten Bogor menjadi salah satu titik sosialisasi yang dikemas di Lapangan Kampung Palalangon, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong. Seperti apa keseruannya?

Darojeh awalnya hanya ikut ajakan tetangga. Tokoh masyarakat Desa Pasir Jaya ini mendapat informasi bahwa di lapangan Kampung Palalangon RT 03/03 Desa Pasir Jaya, akan dihelat ajang kumpul bersama untuk menyosialisasikan program pemerintah.

Sebagai warga negara yang baik, ia bersama ratusan warga berduyun-duyun memadati tanah lapang seukuran lapangan sepakbola itu.

Begitu sampai, ia terkaget-kaget melihat sosok Presiden Jokowi hadir di tengah-tengah masyarakat.

Selama kurang lebih satu jam, Darojeh bersama warga lainnya mendapat berbagai informasi dari Presiden Jokowi melalui video hologram terkait program yang tengah diperjuangkan pemerintah di Kabupaten Bogor. Salah satunya: tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi.

“Wah, saya sangat bersyukur sekali dengan tol Bocimi. Bayangkan saja, sebelum ada tol itu, dari Cigombong ke Ciawi yang hanya belasan kilometer saja harus memakan waktu enam jam karena macet. Begitu tol Bocimi selesai, 12 menit juga sudah sampai. Apalagi Pak Jokowi juga menyinggung itu tadi di dalam video hologram. Jadi kami masyarakat sangat mengakui manfaatnya,” kata Darojeh dengan bersemangat.

Pria 47 tahun ini berharap, pembangunan tol Bocimi bisa terus dilanjutkan untuk menyatukan seluruh wilayah selatan Pulau Jawa, sehingga ekonomi masyarakat meningkat.

Ia juga menyinggung keunikan beberapa program pemerintah Jokowi yang menurutnya langsung menyentuh masyarakat.

Di antara yang dirasakan adalah program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap atau PTSL. Dulu, warga pedesaan begitu sulit mendapatkan surat tanah miliknya.

Saat program PTSL hadir di desanya, mereka bisa mendapatkan sertifikat tanah dengan biaya yang sangat murah.

Program-program lain yang disinggung Jokowi dalam pidato hologram itu seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Program Keluarga Harapan juga banyak langsung dirasakan manfaatnya.

“Tak ada potongan atau biaya apapun. Apa yang Pak Presiden sampaikan, riil terjadi pada kami. Saya sangat kagum dengan kemasan sosialisasi pembangunan dengan video hologram ini. Di tengah-tengah kesibukan jadwal beliau, kami merasa disapa. Seakan-akan Pak Jokowi hadir langusung di tengah-tengah masyarakat. Apalagi kami di wilayah pedalaman, Cigombong, sangat jauh dari pusat kota,” ungkapnya.

Warga lainnya, Yati Nuryati mengamini apa yang diungkapkan Darojeh. Ibu rumah tangga 48 tahun ini menjadi paham betul maksud dan tujuan program pembangunan fisik dan mental yang tengah dicanangkan pemerintah.

Di dalam video hologram tersebut, ia menyaksikan gambar fisik pembangunan ragam infrastruktur di bumi zamrud khatulistiwa. Dari mulai yang sudah dilaksanakan, sedang dikerjakan, bahkan rencana pengembangan berikutnya.

“Saya lulusan sarjana sosial yang aktif di masyarakat. Video hologram seperti ini menurut saya penting untuk dikembangkan. Paling tidak, ini capaian yang sangat baik di negara berkembang seperti Indonesia. Ada lho teknologi canggih, tapi dikemas dengan konsep klasik dan unik,” tutur Yati.

Selain sebagai ruang sosialisasi pemerintah, video hologram itu menurutnya mampu menghadirkan ruang interaksi dan silaturahmi antar masyarakat di wilayahnya.

Yang tadinya mungkin banyak termakan isu maupun berita hoaks dari sumber yang tak jelas, melalui video hologram ini, sedikitnya mampu menekan isu dan berita hoax yang beredar di kalangan masyarakat.

“Yang saya senang itu banyak UMKM-UMKM yang ikut berjualan selama acara tadi. Kan membantu mengembangkan perekonomian juga. Nggak beda seperti ceramah agama.

Ini bisa menjadi budaya interaksi sosial yang baru. Dari pemerintah langsung ke masyarakat. Kalau bisa sih sering-sering diadakan” harapnya.

Ungkapan senada pun datang dari Ade Ruhandi. Pria yang pernah menjabat sebagai kepala desa hingga Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu berharap agar pengembangan tekonologi mobil video hologram bisa diadopsi oleh pemerintah daerah.

Pemerintah Pusat, kata pria yang akrab disapa Jaro Ade itu, sudah berhasil merintis hal-hal unik dan kreatif seperti video hologram.

Ia berharap, pengembangan teknologi seperti ini terus berkembang di lintas sektoral pemerintah dari mulai pusat, daerah, kabupaten, kalau perlu sampai ke kecamatan dan desa-desa.

Alasan yang Ade utarakan, video hologram seperti berhijrahnya ruang interaksi dari dunia maya ke dunia nyata.

“Ini luar biasa. Karya anak bangsa kita yang mampu menjadi promotor untuk ruang sosialisasi yang baru dengan teknologi. Di tengah-tengah menjamurnya hoaks dan fitnah di sosial media, hologram adalah ruang interaksi sosial baru. Saya mendorong inovasi ini supaya ditiru oleh berbagai elemen. Inilah sumber informasi pemerintah yang jelas,” ungkapnya.

Politisi Partai Golkar Kabupaten Bogor ini juga meyakini mobil video hologram mampu menjangkau masyarakat hingga yang paling dalam sekali pun.

Paling tidak, kata Ade, pemerintah sudah menunjukan komitmen kuat untuk tidak hanya membangun Indonesia, namun hadir di tengah-tengah masyarakat.

“Program pemerintah itu kan banyak. Akan terus berkembang dan terus ada setiap waktu. Nah, saya berharap ini bisa menjadi ruang baru untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang program yang dicanangkan pemerintah. Ini bagus dan kreatif,” sambungnya.

Keseruan menyaksikan video hologram Presiden Jokowi datang juga dari Ine Nursyamsiah, salah satu aktivis perempuan Kabupaten Bogor. Ia berharap, apa yang sudah pemerintah lakukan bisa terus ditingkatkan.

Selama ini, pemerintah di era Presiden Jokowi sudah melakukan banyak hal untuk memberdayakan masyarakat desa, terutama kaum hawa.

Ulasan presiden, kata Ine, cukup membantu kaum hawa untuk menyadari peran pentingnya dalam pembangunan keluarga, agama, dan negara.

“Apa yang sudah dilakukan dalam hal pemeberdayaan saya rasa cukup baik. Soal harapan untuk ditingkatkan tentunya ada. Kami ingin wanita benar-benar hadir dan terlibat aktif dalam pembangunan. Saya lihat di parlemen saja, pejuang wanita masih sangat minim. Nah, kehadiran presiden menyadarkan kami tentang pentingnya peranan wanita dalam pembangunan. Itu yang kami titipkan dari pembangunan di era berikutnya,” pungkas wanita yang sedang berjuang di Dapil III DPRD Kabupaten Bogor dari Partai Golkar itu. (*/ysp)