25 radar bogor

Kekurangan Personil, Dishub Kabupaten Bogor Kewalahan Awasi Jalur Tambang

Truk pengangkut galian tambang melalui jalur di Kecamatan Cigudeg, kemarin. Hendi/Radar Bogor

CIGUDEG-RADAR BOGOR, Kurangnya jumlah personil membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor kewalahan. Pasalnya, truk pengangkut galian tambang sering melewati jalan nasional. Sehingga menyebabkan kepadatan arus lalu lintas.

Total ada 36 personil yang bertugas. Ditambah tiga orang untuk berjaga di Gunungsindur dengan sistem kerja dibagi dua shift. Yakni pukul 04.00-13.00 WIB dan 13.00-22.00 WIB

Padahal Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) kembali melakukan uji coba jam operasional. Untuk tahap kelima, BPTJ melakukan masa uji coba operasional truk angkutan tambang di Kabupaten Bogor sejak 26 Maret hingga 1 April mendatang mulai pukul 20.00-04.00 WIB. Sedangkan untuk Kabupaten Tangerang pukul 22.00-05.00 WIB.

Namun, pemberlakukan tersebut ternyata tidak digubris oleh supir truk, dan lebih memilih jalan lain yaitu melintas dari jalan Raya Bunar mengarah ke IPB Dramaga yang kemudian langsung masuk ke Tol Jagorawi.

“Sudah keluar surat uji coba berikutnya, dan masih sama dengan waktu yang sebelumnya, dengan catatan aturan jam berkaku bagi truk isi maupun kosong,” kata Plt Kepala Dishub Kabupaten Bogor, Suprianto kepada Radar Bogor, Kamis (28/3/2019).

Ia mengaku, pemberlakukan jam operasional tetap memakai aturan dari awal. Sehingga tidak ada truk kosong melintas. Hanya terjadi perlambatan di sepanjang jalan Lebak Wangi sampai Jagabaya. “Tetapi bila truk kosong melintas, ini bisa membuat situasi macet yang lebih parah di beberapa ruas jalan,” ucapnya.

Ketika ditanyai ada truk berisikan material tambang melintas pada siang hari, Suprianto menambahkan, kendaraan tersebut lewat jalan nasional dan kewennangannya ada di pemerintah pusat.

“Hal tersebut akibat dampak tidak bisa lewat ke Tangerang walaupun para supir harus membutuhkan waktu lebih lama ketimbang melintas jalan Kabupaten Bogor,” tukasnya. (nal/c)