25 radar bogor

Perlintasan Kereta Api Parungpanjang tak Ada Palang Pintu, 12 Orang Sudah Jadi Korban

Perlintasan kereta api di Kampung Salimah RT 05/01, Desa Gintung Cilejet, Kecamatan Parungpanjang tak dilengkapi pintu pengaman. Hal ini membahayakan pengguna jalan. Hendi/Radar Bogor

PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR, Sudah puluhan tahun perlintasan kereta api yang berada di Kampung Salimah, RT 05/01, Desa Gintung Cilejet, Kecamatan Parungpanjang, tak ada palang pintunya.

“Kurang lebih ada 12 orang yang menjadi korban kecelakaan kereta api. Perlintasan dijaga secara swadaya oleh masyarakat dan linmas desa setempat,” kata Muhammad (43), warga Kampung Salimah kepada Radar Bogor, Rabu (27/3/2019).

Ia pun berharap agar pintu perlintasan kereta api segera dibangun. Sebab, sering dilalui kendaraan roda dua maupun empat.

“Setahu saya, di Parungpanjang sampai Cilejet ada lima perlintasan tidak ada palang pintunya. Petugas jaga sistemnya tidak ada shift. Sehingga saat sore hari sudah pulang,” ungkapnya.

Hal senada dikatakan pertugas perlintasan rel kereta api Muhammad Sukarta. Ia mengaku,sudah dua tahun bertugas dan tidak ada gaji. Hanya keikhlasan pengendara yang melintas saja.

“Saya asalnya dari linmas. Dan sistem kerjanya dari pukul 07.00-16.00 WIB. Untuk pendapatan sehari bisa Rp20 ribu, kadang tidak menentu karena kendaraan yang lewat pun tak terlalu banyak,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gintung Cilejet Tajudin Hasan menjelaskan, sudah hampir 36 tahun belum ada pintu perlintasan makanya kami menugaskan linmas berjaga di pintu rel kereta api.

“Kalau kewenanngan pemda lalu mengajukan ke PT KAI untuk pengadaan pintu perlintasan. Sudah ada tiga kali tabrakan, namun belum ada respon apapun,” cetusnya

Tajudin juga mengungkapkan, untuk di wilayah desanya ada dua pintu perlintasan. Meski banyak kejadian tidak ada ketegasan dari pihak terkait.

“Untuk mencegah kecelakaan kembali terjadi, diadakan pintu perlintasan supaya warga yang melintas pun merasa aman,” pungkasnya. (nal/c)