BOGOR-RADAR BOGOR,Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada Senin (25/3) ini serentak dilaksanakan untuk para siswa SMK. Setidaknya ada 37.662 siswa di Kabupaten Bogor dan 11.793 siswa untuk Kota Bogor yang mengikutinya.
Tercatat ada 344 SMK untuk Kabupaten Bogor dan 105 SMK Kota Bogor melaksanakannya mulai Senin hingga Kamis (25-28/3). Kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Barat Wilayah 1 Asep Sudarsono mengatakan, persiapan ujian sudah 100 persen. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak PLN Pusat agar tidak terjadi pemadaman listrik saat ujian berlangsung.
Untuk hari pertama, ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dibagi tiga sesi. Sesi pertama 58 sekolah terhitung mulai pukul 07:30- 09:30 WIB. Sedangkan sesi kedua 137 sekolah mulai pukul 10:30-12:30 WIB.
“Sedangkan sesi terakhir digelar untuk 149 sekolah mulai pukul 14:00-16:00 WIB,” jelasnya seperti dikutip dari metropolitan.id.
Asep melanjutkan, untuk Wilayah 1 Jawa Barat (Kabupaten Bogor, red) terdapat sebelas SMK negeri dan 333 SMK swasta dengan total 344 SMK, dengan 571 server digunakan dan client 17.669.
Sedangkan UNBK susulan akan dilakukan pada 15-16 April 2019, yang hasilnya akan diumumkan pada 6-9 Mei 2019. “Adapun UNBK perbaikan dilaksanakan pada 27-30 Juli 2019 dan pengumuman hasil UNBK perbaikan dikabarkan pada 9 Agustus 2019. Kami berharap ujian ini dapat dilalui dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Kepala KCD Pendidikan Wilayah II Jawa Barat Dadang Ruhiyat menjelaskan, 100 persen SMK di Kota Bogor sudah siap menggelar UNBK. “Sudah sama seperti Jawa Barat. Untuk Kota Bogor, SMK negeri tercatat enam sekolah dan SMK swasta 99 sekolah. Totalnya 105 sekolah,” terangnya.
Total pelajar Kota Bogor yang mengikuti UNBK, sambungnya, yakni sebanyak 11.793 pelajar.
“Terdiri dari 5.903 pelajar laki-laki dan 5.890 pelajar perempuan,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Kepala SMK Negeri 1 Kota Bogor Bidang Kurikulum Yusuf Saefulloh menjelaskan, SMKN 1 Kota Bogor sudah sangat siap melaksanakan UNBK sebab semua kebutuhan telah dipersiapkan jauh-jauh hari.
Yusuf juga menegaskan bagi SMKN 1 Kota Bogor, para siswanya sudah terbiasa dengan sistem ujian tersebut. Sebab, jauh-jauh hari pihaknya melaksanakan USBN dan beberapa percobaan lainnya. “Kami ibaratkan gladi resik atau simulasi UNBK agar pada pelaksanaannya UNBK para siswa tidak kaget dan sudah terbiasa,” jelasnya.
(metropolitan/ysp)