25 radar bogor

Tiga Kecamatan di Kabupaten Bogor Jadi Lumbung Padi Ternyata Daerah Miskin

Azis/Radar Bogor/c PERTANIAN: Kapolsek Sukamakmur Iptu Hendra Kurnia (tengah) saat berbincang dengan petani yang tengah panen padi di Kampung Cibeureum, Desa Sukawangi, kemarin.
PERTANIAN: Kapolsek Sukamakmur Iptu Hendra Kurnia (tengah) saat berbincang dengan petani yang tengah panen padi di Kampung Cibeureum, Desa Sukawangi.

CARIU-RADAR BOGOR, Tiga kecamatan yang sebelumnya telah dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor menjadi lumbung padi nasional untuk mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045, ternyata masuk daerah miskin. Tiga kecamatan itu, yakni Cariu, Tanjungsari, dan Sukamakmur.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, ketiganya merupakan sumber penghasil gabah utama di Bumi Tegar Beriman saat ini. Namun, tiga kecamatan itu justru masuk kategori miskin di antara kecamatan lain di Kabupaten Bogor dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah.

Mengacu pada data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, IPM di empat kecamatan yang notabene dominan menghasilkan beras justru rendah.

Seperti Jonggol yang memiliki IPM hanya 64,94. Tanjungsari 56,39, lalu Cariu 58,94. Paling parah, Sukamakmur yang hanya memiliki IPM 51,51 serta menjadi paling rendah dibanding 39 kecamatan lain di Kabupaten Bogor.

Data itu berbanding terbalik dengan wilayah yang didominasi sektor industri. Seperti Gunungputri dengan IPM 80,35, Cileungsi 73,31 dan Klapanunggal 68,96.

“Itu artinya ada kesenjangan. Pemkab boleh saja membuka pintu lebar-lebar untuk investasi, tapi bagaimana dengan nasib petani,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Adi Suwardi seperti dikutif dari metropolitan.

Menurutnya, membangun infrastruktur mutlak dalam meningkatkan IPM. “Bayangkan, mereka yang berupaya memenuhi kebutuhan beras, justru menjadi paling sengsara. Akses ke sekolah saja susah,” tuturnya.(cex/ ps/els/py)