25 radar bogor

Tinggal Digubuk, Nek Omah Berharap Perhatian Pemerintah

Nenek Omah Tinggal di Gubuk

SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR,Di usia senjanya omah (75) harus tingal di gubuk berukuran 3 x 2 meter. Warga Kampung Pamongkolan RT 01/05, Desa Sukamulya, Kecamtan Sukamakmur, Kabupaten Bogor tak punya pilihan.

Hanya gubuk panggung berdinding bilik itu harta yang ia miliki satu-satunya. Ia hanya tinggal berdua bersama anaknya Iyas (35).

“Muhun ieu bumi emak. Upami weungi. Emak bobo di leubeut. Putra emak di luar dina teras. Da teu mahi dileubeut. (iya, ini rumah nenek. Kalau malam. Anak nenek tidur di luar. Karena tidak cukup didalam),” tutur Omah menggunakan bahasa Sunda.

Kondisi ini sudah ia lalui sejak lama. Maklum, kini ia hanya bisa berdiam diri di dalam gubuk. Tubuhnya sudah tak kuat lagi. Omah lumpuh. Hanya bisa menggeserkan tubuhnya jika ada yang menyabangi rumahnya.

“Tos lami teu tiasa papah. (sudah lama tidak bisa jalan, red),” katanya.

Kondisi lumpuh tersebut berawal dari struk ringan yang ia alami. Keterbatasan ekonimi, membuat ia pasrah. Dan hanya berdiam di rumah gubuknya itu.

Sementara untuk kebutuhan sehari-hari, ia dapatkan dari sang anak Iyas yang bekerja serabutan.

“Kanggo emam Alhamdulilah aya sakedik ti anak. Cukup-cukupkeun. (untuk makan Alhamdulilah ada sedikit di anak. Cukup cukupkan),” tuturnya.

Iapun berharap, gubuknya dapat diperbaiki menjadi lebih baik. Setidaknya agar sang anak bisa tidur di dalam rumah. Tidak di teras luar terus. “Hoyongna kitu. (maunya begitu, red),” harapnya.

Sementara itu, Ketua RT 01/05 Pamongkolan, Jamil menuturkan, saat ini pihaknya sedang mengusulkan pada pemerintah desa agar warganya tersebut mendapat bantuan.

“Kemarin sudah ada Babinkamtibnas Desa Sukamulya Brigadir Buana Adi putra kesini. Saya juga sedang mengurus KTP-nya. Karena mak Omah belum punya KTP,” tukasnya. (all/c)