BOGOR – RADAR BOGOR, Presiden sekaligus petahana di pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi) akan meluncurkan tiga kartu yakni, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja. Menurut pengamat politik The Habibie Center, Bawono Kumoro ketiga kartu tersebut sangat terlihat berfokus untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
“Petahana ingin memberikan pesan bahwa di periode kedua nanti apabila terpilih kembali, hendak mengalihkan pembangunan infrastruktur kepada pembangunan SDM. Hal itu tentu harus diapresiasi dan disambut positif,” ujar Bawono saat dihubungi, Jumat (28/2).
Menurut Bawono, tiga kartu sakti Jokowi itu memang sangat dibutuhkan masyarakat. Kendati pada kenyataannya nanti tetap harus diselaraskan dengan program-program pendahulunya.
Bawono mencontohkan Kartu Sembako Murah harus selaras dengan program bantuan sosial non-tunai yang selama ini sudah dijalankan Kementerian Sosial (Kemensos). Kemudian Kartu Pra-Kerja juga tetap harus dibarengi program pelatihan kerja melalui balai-balai latihan kerja yang selama ini dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan.
“Tidak kalah penting juga memastikan ketersediaan alokasi anggaran di APBN untuk mendukung realisasi penerbitan tiga kartu itu nanti,” katanya.
Sekadar informasi, Minggu 24 Februari lalu di hadapan 30 ribuan pendukungnya di Sentul, Jawa Barat, Jokowi memperkenalkan tiga kartu sakti baru jika kembali terpilih di 2019 mendatang.
Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah merupakan pelengkap dari kartu sakti sebelumnya. KIP dinilai masih belum cukup membantu anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang layak, karena hanya sampai jenjang sekolah menengah atas (SMA). Karenanya Jokowi membuat KIP-Kuliah.
Program berikutnya, yakni kartu Pra-Kerja diluncurkan sebagai pelengkap dari gencarnya pembangunan infrastruktur. Menurut Jokowi, penting untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan masyarakat untuk mengisi lapangan kerja yang semakin luas.
Kemudian ketiga adalah Kartu Sembako Murah diluncurkan sebagai pelengkap Program Keluarga Harapan.
