25 radar bogor

Harga Tiket Pesawat Tinggi, Pariwisata di Bogor Sepi. Pengusaha Hotel Mulai Menjerit!

Harga Tiket Pesawat
Masih tingginya harga tiket pesawat berimbas kepada turunnya tingkat kunjungan pariwisata Bogor. Sejumlah pengusaha hotel pun mulai menjerit.

BOGOR – RADAR BOGOR, Masih tingginya harga tiket pesawat berimbas kepada turunnya tingkat kunjungan pariwisata Bogor. Sejumlah pengusaha hotel pun mulai menjerit.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan, penurunan okupansi (tingkat kunjungan) hotel mulai dirasakan dampaknya di awal bulan ini. Jumlahnya pun cukup signifikan.

Makanya dalam rapat kerja nasional di Jakarta, lahirlah rekomendasi kepada presiden agar segera mengatasi permasalah tiket mahal tersebut,” ujar Yuno kepada Radar Bogor.

Lantas berapa penurunan okupansi hotel di Bogor? Yuno mengaku belum mendapatkan data pasti berapa persen penurunannya. Karena perlu dikomparasi dengan data okupansi hotel pada bulan yang sama di tahun sebelumnya. Hanya saja jika berpatokan secara nasional, penurunan okupansi hotel di bulan Januari mencapai 25 persen. “Jika dibandingkan dengan Januari tahun lalu saya kira berbeda jauh,” ucapnya.

Yuno juga merasa heran dengan tingginya harga tiket maskapai. Sebab harga tiket pesawat domestik lebih mahal dibanding tiket di luar negeri. Sebagai perbandingan sebelum kenaikan harga tiket pesawat pada awal Januari 2019, tiket Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) ke Medan hanya Rp 800 ribu hingga Rp900 ribu untuk kelas ekonomi pada Desember 2018. Namun, hingga kemarin (13/2) harga tiket masih di angka Rp1,1 juta-1,5 juta. Harga tiket ini bervariasi, bergantung jam dan hari keberangkatan. Rata-rata kenaikannya bisa lebih dari 30 persen atau bisa dua kali lipat. “Makanya untuk menyiasati kenaikan harga tiket pesawat, kami terus menggencarkan promosi wisata,” ucapnya.

Jika di Kota Bogor mulai terasa dampaknya bagaimana dengan Kabupaten Bogor? Ketua PHRI Kabupaten Bogor, Budi Sulistyo mengaku untuk hotel-hotel di kabupaten belum terasa efeknya. Hal itu karena kebanyakan hotel-hotel di kabupaten berbentuk mess. Jadi kalau pun untuk kunjungan wisatawan tidak begitu diharapkan di Bogor. “Justru yang paling berdampak adalah daerah wisata yang akomodasi utamanya lewat udara. Seperti Bali dan Yogyakarta,” bebernya.

Mahalnya harga tiket pesawat ini sebenarnya sudah disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Gala Dinner dengan PHRI di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2). Menurut dia, salah satu pemicunya harga avtur. Harga avtur di dalam negeri terpaut 30 persen dibanding negara lain. Selama ini harga avtur dimonopoli oleh BUMN, yakni PT Pertamina (persero). “Karena monopoli, harganya jadi tidak kompetitif. Bandingkan harga avtur di situ dengan (negara) yang di dekat-dekat kita,” kata Jokowi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyadari bahwa kontribusi avtur dalam operasional penerbangan komersial mencapai 40 persen. Jika harga avtur tidak bisa dikenalikan, maka maskapai dalam negeri kehilangan daya saing. Agar harga tiket pesawat melambung tinggi, dia minta harga avtur jangan sampai dimonopoli. Kalau ada perusahaan selain Pertamina ikut menyediakan avtur, maka harga bahan bakar itu akan kompetitif. “Tentunya bisa berdampak pada harga tiket. Masyarakat pun bisa melakukan perjalanan dengan menggunakan moda pesawat,” ucapnya.

Akan tetap hingga kemarin (13/2) presiden belum juga mengambil keputusan terkait dengan avtur. Dalam rapat bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Jokowi hanya meminta menteri menghitung pos-pos mana saja yang bisa dilakukan efisiensi. Jika sudah ada opsi-opsinya, dia akan mengambil keputusan. ’’Nanti diambil keputusan ya setelah ada kalkulasinya kan,’’ tuturnya.

Perlu diketahui mahalnya tiket pesawat sejak awal Januari, juga membuat sejumlah maskapai membatalkan penerbangan akibat tidak ada penumpang. Seperti maskapai Lion Air yang membatalkan 138 penerbangan, Wings Air 69 penerbangan, Batik Air 38 penerbangan, dan Malindo Air satu penerbangan. Kemudian maskapai Garuda Indonesia 129 pembatalan penerbangan, dan Citilink 56 penerbangan yang batal.

Selanjutnya ada maskapai luar negeri Scoot yang tercatat ada dua penerbangan dibatalkan. Penerbangan yang paling banyak dibatalkan terjadi di rute Pekanbaru-Jakarta yakni sebanyak 245 penerbangan, kemudian ke Batam ada 94, Jambi sebanyak 31, Medan 21 penerbangan, Padang 14 penerbangan, serta rute tujuan Dumai dan Palembang masing-masing ada 8 penerbangan batal.

Disisi lain selain okupansi hotel yang turun dan pembatalan penerbangan, dampak kenaikan harga tiket pesawat juga dirasakan angkutan Damri dan jurusan Bogor-Bandara Soekarno Hatta. Penurunan penumpang pun tidak main-main yakni di angka 40-50 persen. “Penurunan ini mulai kami rasakan di awal Februari,” ujar Koordinator Pool Damri Bogor Handoko kepada Radar Bogor.

Sebelum naiknya harga tiket pesawat, setiap bus damri yang berangkat dari Bogor ke Jakarta dan sebaliknya bisa mengangkut 20-30 penumpang sekali jalan. Namun jumlah itu turun menjadi 5-10 penumpang. Alhasil, penurunan itu berdampak kepada pemasukan anggotanya. “Sebab gaji kru kami didapat dari tujuh persen pendapatan bus damri perhari,” pungkasnya. (far/rp3/pkl1/d)