25 radar bogor

Workshop K3S Citeureup, Ajarkan Cara Kelola BOS Sesuai Juknis

Workshop K3S Kecamatan Citeureup
Peserta Workshop K3S Kecamatan Citeureup yang berlangsung di Hotel Grand Prioritas Citeureup.

CITEUREUP – RADAR BOGOR, Untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola keuangan sekolah, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kecamatan Citeureup mengadakan workshop, kemarin.

Workshop dengan tajuk penyusunan administrasi keuangan biaya operasional sekolah (BOS) K3S dan workshop bendahara serta operator sekolah, diambil sesuai dengan kebutuhan kepala sekolah dan bendahara.

Dengan kegiatan tersebut, kemampuan pengelolaan keuangan, penyusunan adminitrasi BOS bisa dikuasai bendahara dan operator sekolah. Demikian disampaikan Ketua Panitia, Sri Narumi kepada Radar Bogor, kemarin.

Para peserta diharapkan, kata dia, mampu mengelola keuangan dengan juknis yang berlaku, menyusun administrasi BOS dengan benar. “Serta meningkatkan aktualisasi, updating dapodik 2019 ini,” tambahnya.

Agar tujuan kegiatan tercapai, panitia juga mengajak dan merangkul Manager BOS dan bagian Aset Kabupaten Bogor sebagai pembicara.

Workshop berlangsung selama tiga harii. Mulai dari Rabu (6/2) hingga Jumat (8/2) di Hotel Grand Prioritas Citeureup. Workshop diikuti 124 peserta. 62 dari SD Negeri dan sisanya SD swasta yang ada di Kecamatan Citeureup. Tiap sekolah mengirimkan dua peserta bendahara dan operator sekolah.

Wakil Ketua K3S Kecamatan Citeureup Endang Wikarsa mengapresiasi workshop tersebut. Apalagi, tujuannya meningkatkan kapasitas dan layanan sekolah.

“Saya berharap sekolah bisa mengikuti dengan baik sampai selesai. Bisa menerapkan dalam kegiatan tiap hari,” ungkap Endang Wikarsa.

Karena sekolah dituntut peran yang besar dalam meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan. Khususnya, melalui penyusunan dan pelaporan Biaya Operasional Sekolah (BOS), yang sesuai Permendagri Nomor 62 tahun 2011 tentang Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah.

Salah satu bendahara dari SDN Citeureup 04, Suhartini mengungkapkan, workshop ini sangat bermanfaat khususnya bagi bendahara sekolah. Terutama, dalam membuat laporan lebih mudah dan tidak berubah-ubah aturannya.

“Dalam membuat Laporan lebih disederhanakan lagi dan tidak berubah-ubah aturannya. Saya berharap guru honor tidak hanya 15 persen dari pendapatan BOS,” ujarnya. Kegiatan lain juga akan terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas para kepala sekolah. (mer/c)