25 radar bogor

Usai Proyeknya Banyak Dikritik, Jokowi: Pak JK dari Awal Dukung Kami

JAKARTA-RADAR BOGOR, Dukungan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) kepada pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin sempat dipertanyakan oleh berbagai pihak. Sebab belakangan ini, JK kerap beberapa kali mengkritisi kebijakan pemerintahannya sendiri.

Dalam acara rapat konsolidasi nasional (Rakornas) Jenggala Center, Jokowi dan JK tampak hadir bersama dalam forum relawan pemenangan tersebut. Usai acara, Jokowi menegaskan, JK bakal solid mendukung pencalonannya di pilpres.

“Tadi sudah jelas, jangan sampai ada isu-isu itu (pecah, red) lagi. Pak JK sejak awal membantu dan mendukung kami,” kata Jokowi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Minggu (3/2).

Sementara itu, JK mengatakan, pihaknya bakal segera menggerakan kelompok relawannya yang terhimpun dalam Jenggala Center untuk memenangkan paslon nomor urut 01. Dia memastikan, relawannya akan bergerak di seluruh wilayah Indonesia.

“Pendukung dari kelompok profesi, wilayah atau daerah tentu itu siap kita garap. Ini kan (Jenggala Center) sejak 2014. Kembali bergerak seperti 2014,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wapres JK dalam forum itu sempat mengkritik sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dia mengingatkan agar pembangunan infrastruktur tidak hanya memperhatikan aspek secara teknis, tapi juga dampak terhadap perekonomian.

“Ini suatu tanggung jawab kita semua untuk melihat itu sebagai bagian daripada evaluasi kita meningkatkan infrastruktur tapi juga manfaatnya bagaimana,” pungkas JK.

Bahkan, sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) beberapa kali menyampaikan kritik terhadap beberapa proyek infrastruktur pemerintah. Mulai dari proyek pembangunan LRT Palembang sampai dengan kereta api trans-Sulawesi. Kereta api trans-Sulawesi misalnya, yang menurut JK tidak efisien, lantaran bakalan sepi penumpang.

“Sama kereta api Sulawesi, Manado, siapa yang mau naik kereta dari Manado ke Makassar? Barang apa yang mau diangkut dari selatan ke utara, atau utara ke selatan?,” kata JK.

Sementara itu, dalam kasus LRT Palembang, JK menganggap itu hanya untuk ajang percobaan menarik turis lokal untuk datang. Sedangkan soal LRT Jabodetabek yang menelan biaya mahal. Bahkan sampai mencapai Rp 500 miliar per kilometernya (km), mantan Ketua Umum Golkar ini mengangap pembangunan LRT dengan skema elevated (layang) juga dinilai kurang efektif.

“Saya kasih contoh, membangun LRT ke arah Bogor dengan elevated (layang). Buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol?” pungkasnya.

Editor : Dimas Ryandi
Reporter : Igman Ibrahim