25 radar bogor

Dianggap Rajin ‘Nyerang’ Prabowo, Jokowi: Masa Saya Diem Terus!

JAKARTA-RADAR BOGOR, Jelang kurang dari tiga bulan waktu pencoblosan, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) tampak mengubah gaya komunikasi politiknya dalam beberapa orasi politiknya. Mantan Wali Kota Solo itu mulai tampak tampil kerap menyindir dan menyerang (ofensif) kubu Prabowo-Sandi.

Jokowi pun menegaskan, tidak ada yang salah dari pernyataan yang dilontarkanya beberapa waktu belakangan ini. Meski dianggap berbeda, dari sebeulmya, ia mengganggap apa yang telah diucapkannya semuanya kenyataan.

“Saya menyampaikan apa adanya. Ya kan? masa saya diem terus?,” kata Jokowi usai menghadiri acara Jenggala Center di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Minggu (3/2).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjamin sikapnya tak akan lagi pasif menghadapi berbagai kritik yang dilontarkan oleh sejumlah pihak. Sebaliknya, Jokowi menilai kesabaranya saat ini ada batasnya.

“Saya suruh diem terus? Saya suruh sabar terus? Yaa, ndak dong. Saya sekali-sekali dong (keras),” pungkasnya.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) memang mengeluarkan sejumlah pernyataan yang dinilai cukup keras dalam kegiatanya di Hotel MG Setos, Semarang, Sabtu malam (2/2). Salah satunya, Jokowi menyindir pihak yang menanggap Indonesia akan punah dengan kata ‘Punah Saja Sendiri, Jangan Ajak Kita’.

Semula, pada acara yang dihadiri sekitar 1.500 pengusaha di Hotel MG, Setos, Semarang, Jokowi membeberkan sulitnya mengelola Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau.

“Bukan tugas gampang, 17 ribu pulau bukan satu daratan. Harus semua diurus infrastrukturnya. Diatur logistiknya. Sehingga semuanya bisa berjalan. Sebagai sebuah negara besar, tantangannya juga besar. Tapi jangan sampai ada yang mengatakan negara kita ini negara miskin,” katanya.

Jokowi membeberkan alasan mengapa Indonesia adalah negara besar. Salah satu buktinya adalah bergabungnya Indonesia ke dalam G-20. Selain itu, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini telah melebihi USD 1 triliun.

“Saya sampaikan supaya kita tidak pesimistis. Jangan sampai kita pesimistis, gerakan pertumbuhan kita kelihatan sekali kok. (Tapi) ada yang ngomong Indonesia bubar, ada yang ngomong Indonesia punah. Yang benar aja,” kata mantan Wali Kota Solo tersebut.

Editor : Dimas Ryandi
Reporter : Igman Ibrahim