25 radar bogor

Bos Besarnya PKS Desak Negara Perhatikan Ulama, Santri dan Pesantren

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Aljufri berharap, peran dunia pesantren semakin kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama dalam menjaga akidah umat dan identitas bangsa yang beradab dan bermartabat.

“Karena inilah yang yang harus dijaga dan senantiasa menjadikan bangsa Indonesia mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT,” kata Habib Salim, disela acara silaturahmi pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Serang, (2/2).

Habib Salim yang juga sempat menjadi kandidat cawapres Prabowo itu juga menuturkan, keshalihan dan keikhlasan dalam membangun bangsa ini ada pada ulama dan santri-santrinya di pesantren. Karena itu peran ulama dan pesantren sangat besar dalam pembangunan bangsa khususnya di Kabupaten Serang, Banten.

Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Salim Segaf Aljufri saat berbincang dengan Ketua Fraksi PKS di DPR Jazuli Juwaeni. (igman/JawaPos.com)

“Ulama dan pesantren bukan saja berkontribusi dalam kemerdekaan Republik Indonesia, tapi perannya besar dalam menjaga akidah umat serta akhlak generasi bangsa,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Habib Salim, sudah semestinya kewajiban negara untuk memperhatikan dunia pesantren dengan keberpihakan yang nyata.

“Untuk itu, saya mendorong para anggota legislatif PKS baik di pusat maupun daerah serta kader PKS yang menjadi pimpinan di daerah untuk menghadirkan peraturan yang dapat membantu meningkatkan kualitas pondok pesantren,” jelas dia.

Di samping itu, Habib Salim mengajak para ulama dan umat untuk menjadikan PKS seperti milik mereka sendiri.

“Kalau ada keinginan memperjuangkan sesuatu hal agar negara dan aparatnya hadir karena diatur UU, silakan pakai jalur PKS. Sebab, sejatinya PKS adalah partai milik rakyat, khususnya umat Islam,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan ulama dan pesantren adalah tulang punggung NKRI yang kehadirannya menjadi penggerak utama kemerdekaan dan pembentukan Republik Indonesia.

“Maka saya dan PKS paling tersinggung dan marah kalau ada yang merasa paling merah putih dan NKRI tapi mendiskriditkan bahkan mengkriminalisasi ulama,” tegasnya.

Lebih lanjut, Anggota DPR Dapil Banten ini, juga kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong kebijakan negara yang berpihak pada pemuliaan ulama dan pesantren. Menurutnya, bangsa ini punya hutang budi pada ulama sejak zaman kemerdekaan hingga saat ini. Untuk itu ulama harus ditempatkan pada posisi yang terhormat, tidak boleh ada kriminalisasi dan perkusi kepada mereka dalam berdakwah dan menyampaikan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

“Fraksi PKS sangat berharap sebelum berakhirnya masa bhakti DPR kali ini RUU Ponpes dapat disahkan menjadi undang-undang dan menjadi regulasi yang memberdayakan dan memajukan pesantren di republik ini,” pungkas Jazuli.

Editor : Dimas Ryandi
Reporter : Igman Ibrahim