25 radar bogor

Di Samping Jokowi, Kiai Maimun Zubair “Doakan” Prabowo Jadi Pemimpin

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga elite PPP Kiai Maimoen Zubair

JAKARTA-RADAR BOGOR, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga elite PPP Kiai Maimoen Zubair mendoakan Prabowo Subianto menjadi pemimpin. Hal itu terlihat dalam potongan video yang viral di media sosial. Padahal kala itu ada capres nomor urut 01 Jokowi di sebelah Maimoen Zubair.

Beredar sebuah video 38 detik yang mendadak viral saat Kiai Maimoen Zubair alias Mbah Moen sedang memanjatkan doa.

Di video itu tampak Mbah Moen di tangan kanannya memegang kertas berwarna kuning. Sementara tepat disampingnya adalah capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang tampak sedang berdoa mendengarkan doa yang disampaikan Mbah Moen.

Dalam video yang mendada viral tersebut, Mbah Moen memanjatkan doa dan menyebut sosok yang diharapkan menjadi pemimpin Indonesia mendatang. Namun doa itu bukan untuk Jokowi yang tepat berada di sampingnya. Melainkan untuk capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

“Ya Allah, hadza ar-rois hadz rois Prabowo, ij-al ya illahana (Ya Allah inilah pemimpin, inilah pemimpin Prabowo),” ujar Mbah Moen.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum PPP, Arwani Thomafi meminta untu pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menghentikan kebiasaan potong Video dan framing keluar konteks.

Menurut Arwani, video tersebut harus dilihat secara utuh. Tidak bisa dibaca hanya satu video saja. Di video ada diframing sebagai doa untuk Pak Prabowo semestinya dilihat secara utuh.

“‎Beliau menyebut jelas “hadza rois (presiden ini) dan mendoakan untuk menjadi presiden kedua kalinya (marrah tsaniyah)”. Jelas di sini, siapa yang dimaksud menjadi presiden kedua kalinya, tentu merujuk Pak Jokowi. Beliau saat ini menjadi presiden di periode pertama. Kecuali doanya “menjadi capres kedua kali”, itu tentu ditujukan ke Pak Prabowo,” ujar Arwani kepada JawaPos.com, Sabtu (2/2).

Arwani mengaku‎ ada video lain juga Mbah Moen menegaskan doanya ditujukan untuk Jokowi. Sehingga isi dari doa itu agar jadi presiden kedua kali itu untuk Jokowi bahkan ditegaskan dua kali dengan menyebut Jokowi.

“Kebiasaan mencomot dan memframing video sesuai kehendak dan selera politik tentu keluar dari etika. Sebaiknya, kebiasaan tersebut dihentikan karena jauh dari tata krama berpolitik yang sejuk,” tegasnya.

Sementara itu cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku apa yang disampaikan Mbah Moeh -sapaan akrab Maimoen Zubair- tidak‎ perlu dibesar-besarkan. Karena tujuannya adalah mendoakan Jokowi dan juga Prabowo Subianto.

‎”Enggak usah dibesar-besarkan. Buat saya wajar saja. Mungkin beliau mendoakan Pak Prabowo dan juga mendoakan Pak Jokowi. Kan dia kiai yang besar, ulama yang besar,” ujar Sandi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (2/2).

Sandi juga meminta Koalisi Adil dan Makmur tidak perlu membesar-besarkan masalah itu. Begitu juga koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin tak perlu membesarkannya. Sehingga hargai saja yang diucapkan oleh Mbah Moen.

“Kan yang menguasai lidah kita Allah. Allah yang menggerakan kita dan beliau juga mendoakan Pak Jokowi selesai masalahnya,” ungkapnya.(JP)

https://youtu.be/mboZ7vYMItA