25 radar bogor

Pohon Tumbang Dibiarkan Berbulan-bulan, Warga Mengeluh Akses Terganggu

pohon bambu tumbang
Pohon bambu yang tumbang sejak Desember 2018 hingga kini belum ada penanganan dari dinas terkait.

BOGOR-RADAR BOGOR, Warga Kampung Kramat, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mengeluhkan lambannya penanganan evakuasi pohon bambu yang tumbang Desember lalu akibat tanah yang labil.

Seperti diinformasikan, pohon bambu dengan tinggi antara 4-5 meter itu tumbang dan menghalangi lalu lalang warga. Lokasi pohon jatuh itu berada persis di tepian SUB DAS Kali Cisadane yang biasa disebut Kali Cipakancilan. Di sana, ada sebuah lorong jalan jembatan yang biasa dilintasi warga Kampung Kramat setiap harinya. Sejak pohon itu tumbang sampai sekarang, warga enggan melalui jalan tersebut.

Ketua RT 05/01 Subroto menuturkan, wilayah jatuhnya pohon tersebut berada di Kelurahan Paledang. Sementara warga yang paling berat merasakan dampaknya adalah warga Kampung Kramat RW 01 di Kelurahan Panaragan. Sampai saat ini, ia belum mendapatkan informasi kapan pihak terkait Kelurahan Paledang akan mengevakuasi pohon tumbang itu.

Kalau kita warga sih sudah dari kemarin ingin kerja bakti bersihkan pohon itu. Soalnya kan kalau kita mau keluar kampung harus menyebrang jembatan itu. Saya belum ada konfirmasi dengan pihak warga Kelurahan Paledang kapan pohonnya mau dievakuasi. Kalau kita hari ini juga siap kerja bakti,” kata Subroto kepada Radar Bogor, kemarin.

Warga lainnya, Enjay Sanjaya (63) mengatakan, ia sangat terganggu dengan pohon yang tumbang itu. Sewaktu-waktu, kata Enjay, pohon yang tumbang itu bisa saja ambruk dan benar-benar menutupi jalan seluruhnya. Sampai saat ini, satu dua orang warga masih ada yang memaksakan diri melewati jalan tersebut dengan cara melewati sisi terowongan pohon.

Jadi kita jalannya harus dari bawah. Ini pohon tumbang ‘kan terhalang sama besi. Jadi pohonnya tidak benar-benar menutup jalan. Tapi siapa yang jamin kalau tiba-tiba warga lewat, terus pohonnya ambruk. Bisa-bisa tertimbun kan? Itu yang kita khawatirkan,” tuturnya.

Di tempat berbeda, Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Agus Gunawan mengatakan, leading sector pohon tumbang dalam konteks kebencanaan berada di ranah Badan Penanggulangan Daerah Kota Bogor.

Disperumkim sendiri, katanya, siap untuk mengevakuasi pohon tersebut. Namun ia belum mendapatkan koordinasi dari BPBD terkait pohon tersebut.

Kalau ke kita sih tidak ada infonya. Mungkin kita lebih ke taman saja. Sedangkan leading sector bencana ada di BPBD. Kami di taman bisa bersinergi dengan BPBD jika terjadi bencana, terutama di jalur hijau. Seharusnya infonya sampai ke BPBD melalui kelurahan setempat. Coba cek ke BPBD. Soalnya kita selalu koordinasi kalau ada bencana di jalur hijau,” kata Agus saat dikonfirmasi Radar Bogor.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan mengatakan, seharusnya usulan itu masuk ke kelurahan setempat terlebih dahulu sebelum ke BPBD. Ia juga tak paham kenapa warga setempat belum juga kerja bakti. “Oke. Terima kasih infonya,” singkat Ganjar melalui pesan instan. (rp2/c)