
JAKARTA – RADAR BOGOR, Dunia usaha tanah air tengah berkabung. Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja tutup usia pada Sabtu (26/1) malam tadi pukul 19.43 WIB. Taipan binis ini meninggal dalam usia ke 98 tahun.
“Bapak Eka Tjipta Widjaja dalam usia 98 tahun. Akan disemayamkan di rumah duka Gatot Subroto Jakarta,” kata Managing Director Sinar Mas Group, Gandhi Sulistiyanto dalam pesan singkatnya, Sabtu malam.
Eka Tjipta lahir pada 27 Februari 1921 di Quanzhou, Tiongkok. Berbagai sektor usaha seperti perkebunan, pulp and paper, properti, keuangan, dan energi diubahnya menjadi sebuah konglomerasi bisnis.
Pada 1962, Eka Tjipta Widjaja CV Sinar Mas resmi terdaftar di Surabaya untuk pertama kalinya. Usaha yang terus berkembang, akhirnya perusahaan tersebut membuka kantor pertamanya di Jakarta.
Pada 1968, Eka Tjipta Widjaja membangun pabrik minyak goreng Bitung Menado Oil Ltd, diikuti pembangunan pabrik PT Kunci Mas di Surabaya. Kemudian, dia menyulap seluruh mesin minyak goreng sehingga mampu memproses minyak goreng dari bahan baku sawit.
Pada 1980, usaha sawit miliknya makin berjaya lantaran didukung oleh lahan yang luas tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Hingga 1982, dia mengelola perkebunan kelapa sawit berawal dari akuisisi kebun seluas 10 riu hektare di Sumatra Utara.
Seiring dengan perkembangannya, Sinar Mas mengakuisisi pabrik soda kimia–Tjiwi Kimia pada 1972, yang kemudian menjadi pabrik kertas pertama Sinar Mas. Selain itu, pada tahun yang sama, Ia juga merambah pilar bisnis Developer dan Real Estate, yang dikenal dengan PT Duta Pertiwi Tbk.
Bisnis lainnya, pada 1982 silam, Eka Tjipta juga mendirikan perusahaan pembiayaan PT Internas Artha Leasing Company yang berkembang menjadi perusahaan jasa keuangan yang terintegrasi. Perusahaan tersebut memberikan layanan jasa pembiayaan yang kemudian berkembang menjadi PT Sinar Mas Multiartha dan menjadi Induk usaha jasa keuangan Sinar Mas pada 1996.
Kemudian, Eka Tjipta Widjaja melakukan ekspansi usaha di sector bisnis keuangan dengan mendirikan perusahaan asuransi kerugian yang bernama PT Asuransi Sinar Mas pada 1984. Pada tahun yang sama, Eka Tjipta Widjaja menghadirkan satu pilar usahanya lagi yaitu asuransi Jiwa Sinar Mas yang dikenal dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG (SMILE) yang merupakan usaha kolaborasi dengan PT. Sumimoto Insurance Group, Jepang.
Eka Tjipta tercatat memiliki aset senilai USD 13,9 miliar (Rp 201,5 triliun) di 2018 dan berada di peringkat kedua terkaya di Indonesia, menurut penghitungan Globe Asia.
Editor : Saugi Riyandi
Reporter : Romys Binekasri