25 radar bogor

Anggota DPR RI Ini Minta Bupati Bogor Cek Langsung Kondisi Jalur Tambang

Kemacetan terjadi di Jalan Raya Parungpanjang Bundar karena truk pengangkut bahan material tambang terparkir di bahu jalan, kemarin. Istimewa
Kemacetan terjadi di Jalan Raya Parungpanjang Bundar karena truk pengangkut bahan material tambang terparkir di bahu jalan, kemarin. Istimewa

PARUNGPANJANG – RADAR BOGOR, Anggota DPR RI, Anton Suranto menyoroti persoalan jalur tambang yang ada di  Kecamatan Rumpin, Gunungsindur dan Rumpin yang hingga kini masih terus berpolemik.

“Kalau Perbub Bogor tentang pembatasan jam operasional bagi truk angkutan tambang malah menghambat, apa solusinya ? Buat  jalan baru, bikin jembatan atau jangan cuma bikin keruh,” ujarnya dengan nada heran.

Anton menegaskan, harus segera ada solusinya agar  jalur tambang tidak berlarut-larut yang akhinrya masyarakat menjadi korban.

“Salah satu penyebab kemacetan ini adanya truk pengangkut tambang terparkir di badan jalan. Bupati harus datang ke sini mengecek kondisi sebenarnya,” kata politis Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut ia menuturkan, cepat atau lambat polemik jalan tambang harus segera mungkin dicarikan solusinya. Karena, setiap hari dampaknya kemacetan yang panjang membuat aktivitas masyarakat pasti terganggu.

“Seperti di pusat. Kalau pemerintahan bagus, ya kami dukung. Tapi kalau ada yang tidak benar, wajib dikoreksi,” tuturnya.

Hal ini juga membuat Badan Pengelola Trans­portasi Jabodetabek (BPTJ), kembali melakukan peninjauan jalur tambang.

“Saya perlu mendengar aspirasi warga, karena kebijakan tidak selesai di meja rapat. Selama ini perubahan jam operasional berdampak k emana-mana,””kata Kepala BPTJ , Bambang Prihartono..

Ia juga menjelaskan, pihaknya sudah melakukan rapat kembali untuk mendengar aspirasi masyarakat. Perubahan jam operasional berdampak luas dan sudah mengarah ke masalah sosial.

“Para transpoter dan quarry sepakat, yaitu pagi dan sore untuk jam operasional  angkutan tambang. Makanya saya sampaikan ke Bupati Tangerang terkait ini yang memang sudah ada perbupnya,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga Desa Kabasiran, Kecamatan Parungpanjang, Mulyana (37) mengaku, kondisi lalu lintas semakin parah akibat pemberlakuan jam operasional. Sebab, truk yang akan di Tangerang maupun sebaliknya pasti melalui Parungpanjang.

“Bukan hanya perekonomian saja terganggu. Imbas kemacetan dari truk tambang menimbulkan dampak kesehatan. Salah satunya penyakit ISPA,”ucapnya. (nal/c)