25 radar bogor

Empat Desa Pinjam Uang Demi Pembangunan Jalur Alternatif Lingkar Utara

Jalur Lingkar Utara Puncak yang lama tidak dilanjutkan akhirnya segera dikerjakan kembali.
Kondisi Jalur Lingkar Utara Puncak yang lama tidak dilanjutkan.

MEGAMENDUNG-RADAR BOGOR, Terkendala anggaran, pembangunan jalur alternatif lingkar utara yang melibatkan empat desa itu kembali dilanjutkan.

Kepala Desa (Kades) Cipayung, Cacuh Budiawan mengatakan, pembangunan jalan alternatif utara ini melibatkan empat desa, yakni Desa Cipayung, Cipayung Girang, Pasir Angin, dan Megamendung.

Masing-masing desa, memiliki jumlah anggaran yang berbeda dan cakupan wilayah kerja yang berbeda juga. Namun, kata Cacih, pengerjaan jalan alternatif ini sempat terhenti karena tidak ada anggaran.

“Bupati Bogor sebelumnya, Ibu Nurhayanti, meminta agar jalan alternatif utara ini bisa selesai sebelum 25 Desember 2017. Kami pun meminjam dana dari berbagai pihak agar proyek ini berjalan,” katanya, di Kantor Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Cacuh mengungkapkan, proyek jalur alternatif yang akan dibangun ini molor sampai 2018.

Pinjaman dana yang ia cari bersama tiga desa lainnya, tak cukup untuk menutupi biaya proyek.

Dana untuk pengerjaan jalan alternatif ini pun, kata Kades Cipayung, baru turun pada pertengahan Desember 2018 lalu.

“Dana yang saya pinjam sekira Rp 250 juta. Kalau Desa Cipayung Girang kalau tidak salah sekira Rp 400 juta dan Desa Pasir Angin sebesar Rp 75 juta. Kalau Desa Megamendung sedikit, hanya meminjam barang material saja,” bebernya.

Dana yang diberikan Pemerintah Kabupaten Bogor ke Desa Cipayung pun sebesar Rp 1,8 miliar, dengan pembagian wilayah pengerjaan jalan sepanjang 1,6 km.

Proses pengerjaan jalan alternatif lingkar utara pun, kata Cacuh, selama 90 hari kerja.

“Pasti selesai. Proyek ini kan sebelumnya sempat dikerjakan. Pembersihan sudah dilakukan, tinggal pembetonan saja,” tuturnya. (*/ran)