25 radar bogor

Optimalkan Angkutan Pedesaan, DLLAJ Berlakukan Trayek Jalur Perintis. Berikut Rutenya!

Dishub memberlakukan beberapa unit angkutan untuk jalur alternatif ke pelosok pedesaan di Bogor Barat.
Dishub memberlakukan beberapa unit angkutan untuk jalur alternatif ke pelosok pedesaan di Bogor Barat.

LEUWILIANG – RADAR BOGOR, Guna meminimalisir aksesibilitas calon penumpang, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor memberlakukan jalur perintis (angkutan pedesaan), yang sudah tersebar di wilayah Bogor Barat.

“Adanya trayek tersebut mobilitas dan aksesibiltas lebih jelas bagi calon penumpang dan menjamin kepastian perjalanan dan meningkatkan operasional angkutan pedesaan,” kata Kepala Bidang Angkutan DLLAJ Kabupaten Bogor Dudi Rukmayadi kepada Radar Bogor.

Dudi juga mengatakan, angkutan pedesaan mampu mengoptimalkan pelayanan yang ada di wilayah Kabupaten Bogor, sehingga menciptakan perjalanan berupa adanya titik simpul tempat turun naik penumpang.

“Titik simpul dapat diwujudkan dengan pembangunan sub terminal atau terminal type c, yang pengelolanya menjadi kewenangan Pemkab Bogor,” kata Dudi.

Lebih lanjut ia menambahkan, untuk pembangunan terminal tersebut tidak harus membutuhkan lahan yang luas dan paling penting keberadaan subterminal dapat berfungsi secara optimal.

“Untuk di wilayah Bogor Barat sudah tersebar yakni Cigudeg, Leuwiliang, dan Parungpanjang dengan jam operasional dari pagi sampai malam,” tambahnya.

Nantinya, lanjut dia, pihaknya akan menindaklanjuti rencana pembangunan sub terminal namun dibutuhkan kegiatan perencanaan berupa feasibility study (FS), sehingga penentuan titik atau lokasi terminal type c di wilayah pedesaan memenuhi persyaratan kajian teknis transport.

“Dishub menggandeng pihak Damri untuk mengoprasionalkan kendaraannya pada jalur trayek printis dengan pertimbangan pengusaha dapat berorientasi kepada pelayanan pedesaan,” tuturnya.

Selain itu, Dudi juga mengharapkan pengusaha angkutan umum (swasta) dapat beroperasi pada jalur perintis tersebut. Sehingga keberadaan kendaraan plat hitam yang beroperasi mengangkut penumpang pada jalur trayek tidak resmi akan berkurang.

“Karena secara langsung maupun tidak langsung, plat hitam akan beralih ke jalur trayek perintis tersebut dengan mengubah jenis kendaraan menjadi plat kuning,” pungkasnya.(nal)

Jalur Trayek Perintis Pedesaan

-Terminal Leuwiliang – Banyuresmi (PP)
-Terminal Leuwiliang – Cikidang (PP)
-Terminal Jasinga – Parungpanjang (PP)

Kendaraan yang melayani jalur tersebut masing – masing dua unit