BOGOR- RADAR BOGOR, Sempat tertunda karena masalah teknis, pengoperasian bus sekolah akhirnya direncanakan berjalan pekan ini.
Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Perhubungan (Dishub) bahkan menemukan titik rute serta yang akan dilalui.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fakhrudin mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan Dishub membahas rute, rencana pengoperasian, dan jam pengoperasian.
Rencananya, kata dia, rute bus sekolah akan dibagi menjadi dua trayek. Pertama dari mulai PDAM – Sukasari – Lawang Gintung – Jalan Pahlawan, Empang – BTM – Sistem Satu Arah – Suryakencana – kembali lagi ke PDAM.
Selanjutnya kedua, dari mulai Ciparigi – SMP 15 – SMP 8 – Air Mancur – Jalan Pemuda – Jalan Ahmad Yani – dan kembali ke Ciparigi.
“Tapi rute ini belum deal. Ini baru perencanaan antara Disdik dan Dishub sebagai operator pelaksana. Bisa saja ada kemungkinan perubahan. Sebab, armadanya baru ada dua,” ujar Fahmi.
Ia menambahkan, bus sekolah juga nantinya akan menawarkan program Outing Class. Misalnya saja, ada satu kelas dari satu sekolah yang ingin mengunjungi museum tertentu atau tempat-tempat lain di Kota Bogor.
Menurutnya, siswa bisa belajar bukan hanya di dalam kelas, tapi juga di luar ruangan. Prosesnya, pihak sekolah mengajukan permohonan tiga hari sebelum keberangkatan kepada Dishub. Kemudian permohonan itu diserahkan kepada Dinas Pendidikan.
Itu dilakukan mengingat, operasional utama bus sekolah ini adalah pada jam-jam pergi dan pulang sekolah. Di luar jam itu, program outing class mungkin saja untuk dilakukan. Tentunya teknis lebih dalam terkait ini akan disosialisasikan kembali kepada sekolah-sekolah agar tidak berbenturan antara satu dengan yang lainnya.
“Kita rencanakan hari Jumat ini akan dioperasikan sekaligus dengan launching program Ngabaso dari Gubernur Jabar. Tapi untuk kepastian waktunya kita kondisional dulu,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, ada tiga tujuan utama dari program bus sekolah yang dilontarkan Pemkot Bogor. Pertama, dapat membantu untuk meringankan beban orangtua yang tidak mampu. Kedua, dapat meningkatkan mutu dan kualitas kegiatan belajar mengajar melalui outing class antara jam 08.00 – 12.00.
“Bus ini mengurangi kepadatan beban jalan raya, utamanya pada jam-jam sibuk. Ini baru langkah awal,” pungkasnya. (rp2/c)
