25 radar bogor

Urai Kemacetan Jalur Puncak, Jalan Alternatif Lingkar Utara Kembali Dibangun

Jalur Lingkar Utara Puncak yang lama tidak dilanjutkan akhirnya segera dikerjakan kembali.
Jalur Lingkar Utara Puncak yang lama tidak dilanjutkan akhirnya segera dikerjakan kembali.

MEGAMENDUNG – RADAR BOGOR, Pembangunan Jalur Alternatif Lingkar Utara yang sempat mandek kini mulai dilanjutkan kembali. Jalan yang melintasi empat desa yaitu, Desa Pasir Angin, Cipayung, Cipayung Girang dan Megamendung ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Jalan Raya Puncak.

Kepala Desa Cipayung, Cacu Budiawan mengatakan, pada 2017 pembangunan Jalur Alternatif Utara ini sempat dikerjakan masing-masing desa. Hanya saja, anggaran yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui bantuan keuangan mengalami persoalan. Pembangunan sempat terhenti hingga baru dilanjutkan pada akhir tahun ini.

“Saat itu masing-masing desa sudah membuka jalur hingga pembangunan tembok penahan tanah, hingga pembangunan draenase, namun karena persolan anggaran pembangunan terhenti,” ujar Cacu.

Jalur alternatif utara digadang-gadang sebagai solusi kemacetan Puncak, sedikitnya bisa menjadi jalur alternatif menuju wilayah Desa Megamendung. Tidak hanya warga lokal yang bisa memanfaatkan jalur ini, tapi para wisatawan pun bisa menggunakan jalur tersebut sebagai alternatif jika jalur utama mengalami kemacetan.

Jalur alternatif utara ini rencananya akan dibeton dengan lebar jalan 4 meter. Ia memprediksi pada bulan Maret 2019 jalan tersebut sudah bisa digunakan. “Ya mudah-mudahan sebelum bulan Maret sudah selesai,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Desa Cipayung Girang, Sri Budi Sayekti mengatakan, bahwa pembangunan jalur alternatif lingkar utara ini segera dilanjutkan pembangunannya. Saat ini sejumlah pekerjaan sudah dilakukan seperti persiapan betonisasi. Selain itu, pembangunan tembok penahan tanah di sebagian lokasi pun sudah dikerjakan.

“Kita akan berusaha cepat menyelesaikan pembangunan jalur lingkar utara ini tanpa menyampingkan kwalitas jalan,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A Wilayah II Ciawi, Eko Sulistio menjelaskan, pihaknya akan terus mendampingi proses pembangunan. Selain itu, arahan serta komunikasi terkait pembangunan jalan ini terus dilakukan secara instensif. Tujuaanya, agar pembangunan sesuai apa yang sudah direncanakan. Sehingga kwalitas jalan benar-benar maksimal. “Kita dari UPT jalan dan jembatan terus mendapingi pembangunan jalan alternatif utara ini hingga selesai,” tandasnya. (ash/b/suf)