25 radar bogor

Berandalan Kembali Bikin Ulah di Kota Sukabumi, Polisi Ciduk 33 Anggota Geng Motor

Polres Sukabumi Kota dan Pemerintah Kota Sukabumi saat menggelar konfrensi pers pengungkapan kejahatan jalanan di Tugu Adipura Kota Sukabumi.
Polres Sukabumi Kota dan Pemerintah Kota Sukabumi saat menggelar konfrensi pers pengungkapan kejahatan jalanan di Tugu Adipura Kota Sukabumi.

SUKABUMI-RADAR BOGOR, Seakan tidak pernah kapok, komplotan gerombolan bermotor kembali bikin ulah di Kota Sukabumi.

Kali ini, Kepolisian dan Pemerintah Kota Sukabumi kembali memanjangkan 33 orang anggota berandalan bermotor dari tiga kelompok yakni GBR, Moonraker dan xtc yang berhasil diamankan, sebab membuat keresahan di jalanan.

Padahal, sebelumnya ketiga kelompok bermotor tersebut telah dibubarkan oleh Polres Sukabumi Kota dan Pemerintah Kota Sukabumi. Namun, kenyataannya berbagai upaya yang dilakukan terkesan tidak digubris sehingga masih saja meresahkan.

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, penangkapan 33 anggota kelompok bermotor tersebut dilakukan dalam rangka Operasi Lilin Lodaya 2018 dari empat tempat kejadian perkara.

“Dari 33 orang ini, enam orang kami tetapkan sebagai tersangka dan telah kami lakukan penahanan. Telah kami amankan barang bukti sejumlah senjata tajam, maupun atribut dari geng motor tersebut,” jelasnya.

Enam pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka diantaranya berinisial IR alias I (22), MR alias A (16), MA alias A (17), RR alias R (22), I alias U (26), dan RR alias I (23 ). Sedangkan untuk pelaku yang masih berusia di bawah umur, akan dilakukan proses hukum berdasarkan Undangundang anak di bawah umur.

“Seluruh anggota geng motor yang diamankan ini kami lakukan tes urin, hasilnya 12 diantaranya terpapar narkoba. Operasi ini akan terus kami lakukan untuk menjaga Kamtibmas di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota,” terangnya.

Soal pembubaran dan deklarasi damai semua kelompok bermotor, Susatyo mengakui, deklarasi yang dilakukan rupanya tidak seluruhnya dipatuhi seluruh anggotanya, sehingga kelompok tersebut kembali berbuat onar.

“Sudah pernah dilakukan deklarasi, namun demikian di akar rumputnya masih ada. Kami lebih mengedepankan upaya-upaya preventif, maupun penanganan hukum secara simultan bersama pihak-pihak terkait. Tapi, jika membahayakan masyarakat dan anggota terpaksa ditindak tegas,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi menambahkan, persoalan kelompok bermotor di Kota Sukabumi buka hanya tugas pemerintah dan kepolisian saja, melainkan seluruh pihak terutama lingkungan terkecilnya, yakni keluarga.

Namun demikian, pemrintah dan kepolisian akan terus melakuakan berbagai upaya demi menekan sehingga aksi kekerasan serupa berkurang di Kota Sukabumi. Selain itu, pemrintah akan menggandeng KNPI sehingga dapat menyalurkan hobi nya ke arah yang lebih positif.

“Saya ucapkan kepada pihak kepolisian, kami pun (pemerintah) akan terus melakukan beberapa upaya. Salah satunya dengan melibatkan KNPI Kota Sukabumi,” pungkasnya. (upi)