SUKABUMI-RADAR BOGOR, Polda Jawa Barat melakukan penahanan kepada Habib Bahar bin Smith. Dai muda itu didUga telah melakukan penganiayaan terhadap seorang santri. Namun langkah polisi ini mendapat sejumlah kritik. Bahkan disebut sebagai kriminalisasi ulama.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma’ruf Amin mengaku tidak setuju dengan pendapat tersebut. Menurutnya tidakan polisi kepada Habib Bahar merupakan proses penegakan hukum bukan kriminalisasi ulama.
“Kalau menurut saya Itu bukan kriminalisasi, itu kan proses penegakan hukum,” ujar Ma’ruf di Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (19/12).
Begini Kronologi Penganiayaan Dua Remaja di Bogor oleh Habib Bahar Versi Polisi
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menilai penegakkan hukum bisa menimpa siapa saja. Tidak memandang profesi maupun latar belakang. Sehingga seharusnya kasus Habib Bahar ini tidak perlu diperdebatkan.
“Bukan hanya ulama (yang diproses hukum, Red), wartawan kalau ada melakukan diduga (melanggar, Red) harus diproses, siapa saja bahkan penjabat juga. Bahkan sekarang banyak OTT,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ma’ruf meminta agar Habib Bahar menjalani proses hukum sebagaimana mestinya. Biarkan hukum yang membuktikan salah atau tidaknya seseorang.
Kasus Penganiayaan di Bogor, Habib Bahar Resmi Ditahan Polda Jabar
“Itu murni penegakan hukum. Artinya kalau tidak terbukti harus dibebaskan, kalau terbukti harus diproses seusai dengan aturan yang ada, itu konsekuensi negara hukum,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Habib Bahar Bin Smith telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus penganiayaan terdahap dua orang anak di Kabupaten Bogor. Usai jalani pemeriksaan hari pertama, Habib Bahar langsung ditahan di Polda Jabar, Selasa (18/12) malam.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan Habib Bahar resmi ditahan. “Tersangka Habib Bahar Bin Smith (BS) resmi kami tanhan di Mapolda Jabar,” kata Agung di Mapolda Jabar, Selasa (18/12) malam.(sat/JPC)
