25 radar bogor

Cerita Bocah Selamat dari Puting Beliung di Bogor, Kulit Terkena Serpihan Asbes

BOGOR-RADAR BOGOR,Faisal (5) bocah berparas gemuk dengan pipi menggemaskan itu masih bisa tersenyum manis. Sore kemarin, sekitar pukul 16.30, ia diajak bermain-main untuk mengusir duka bersama Kholid (42), ayah kandungnya.

Di pipi kiri Faisal terlihat jelas luka lebam dan memar berwarna merah kehitam-hitaman. Bocah sekecil itu bersama sang ayah menjadi saksi keganasan angin puting beliung yang meluluhlantakkan Kota Bogor bagian selatan.

Update! 1.697 Rumah Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Bogor

Radar Bogor menemui Faisal dan Kholid di tepian rel kereta api, tak jauh dari Stasiun Batutulis. Bapak dan anak itu terjebak dalam kengerian gulungan angin.

“Pas saya tidur, ada orang bangunin saya. Semuanya kasih tahu ada puting beliung, termasuk saudara-saudara terdekat saya,” kata Kholid kepada Radar Bogor di kediamannya, Kampung Lawang Gintung RT 03/08 Kelurahan Lawang Gitung, Kecamatan Bogor Selatan, kemarin (7/12).

Alih-alih bangun dari tidur sambil menunggu sadar, Khalid tak banyak pilihan saat bola matanya mengitari langit-langit rumahnya yang mulai bertebaran satu per satu. Saat itu juga ia mencari anak keduanya Faisal, yang kebetulan sedang berada di rumah.

Bantu Korban Puting Beliung, Pemkot Bogor Siap Gelontarkan Rp1,5 Miliar

Di bawah gemuruh petir dan derasnya angin, Khalid keluar sambil memapah anaknya ke sekitaran rel kereta. Di luar rumah, ada beberapa warga lainnya yang ikut menyelamatkan diri.

“Kita basah di luar. Posisi masih hujan. Demi menghindari takut tertimpa rumah yang roboh. Tetangga di depan saya rumahnya roboh. Gak apa-apa basah, namanya berusaha menyelamatkan diri,” terangnya.

Yang terjadi, Khalid semakin khawatir saat benda-benda berukuran berat mulai bertebaran di sekelilingnya. Ia tak bisa menyebut benda apa saja yang terbang.

Saat itulah ia menyadari sedang berada di dalam pusaran angin puting beliung. Tubuhnya sempat jatuh dan terseok untuk menghindari empasan angin yang sangat kuat.

Stasiun Batu Tulis Disapu Puting Beliung, Calon Penumpang Panik. Lihat Videonya!

Di saat-saat kalut dan panik itu, benda-benda tajam seperti serpihan kaca dan bekas material kecil yang berputar terbawa angin mengitari sekeliling anak dan bapak itu. Tak ada lagi pilihan bagi Khalid selain memeluk anak dan berusaha melindunginya dari hantaman benda-benda tajam.

“Nih liat punggung saya,” kata Khalid sambil membuka baju kaus berwarna merah tua yang ia kenakan. Tampak jelas di punggungnya luka lebam, baret, dan bekas seperti sayatan berwarna merah.

Luka itu adalah hajaran benda-benda tajam yang mengarah ke badannya saat melindungi anak. Ia diam di pinggir rel kereta sambil memeluk anak. Sementara angin bertiup kencang di sekelilingnya.

Khalid yang susah payah menjadikan badannya benteng untuk Faisal, rupanya masih belum cukup. Satu benda keras yang diduga serpihan asbes tajam tiba-tiba menghantam pipi Faisal. Ia menangis dalam kepanikan angin yang kian mengganas. Seketika pipinya berdarah merah. Darah segar itu pun larut bersama hujan yang tak berhenti.

“Kalau cuma angin, saya masih bisa paksakan bertahan. Yang jadi masalah benda-benda tajamnya itu ikut juga terbang. Saya pasrah. Istri saya kebetulan sedang di luar sama anak saya yang pertama,” ujarnya. Kholid masih bersyukur sebab dia selamat.

“Saya langsung bawa Faisal ke dokter. Rumah saya juga atapnya bertebaran,” tambahnya.

Khalid sudah mulai tertawa bersama keluarganya.

Detik-detik Kota Bogor Luluh Lantak Disapu Puting Beliung, Lihat Kumpulan Videonya!

Tetangga terdekatnya, termasuk keluarga, banyak yang datang untuk melongok kondisinya. Khalid mengaku dirinya sudah baik dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.

“Kalau cuma sakit dikit ya wajarlah. Yang penting saya dan keluarga selamat. Bagi saya itu sudah lebih dari bersyukur,” akunya.

Sementara Faisal, bocah yang bicaranya masih terbata-bata, mengaku takut dengan kejadian angin puting beliung itu. Ia mengambil sebuah benda kecil seperti asbes yang ada di hadapannya.

“Nih, kena yang kaya gini,” katanya kepada Radar Bogor sambil menunjukkan satu serpihan asbes yang terbawa angin. (rp2/d)