25 radar bogor

Sadis! Wartawan Ini Disiksa dan Dipaksa Minum Air Kencingnya Sendiri

Sejumlah wartawan melakukan aksi treatikal tutup mulut dengan stiker di Mapolresta Bogor, Jumat (2/6/2018).

MALI-RADAR BOGOR,Seorang jurnalis di Mali telah disiksa dan dipermalukan oleh para pejabat setelah mengkritik pemerintah. Dilansir dari Newsweek pada Selasa (4/11), Reporters Without Borders (RSF) mengatakan, editor situs berita Malimedias.com, El Hadji Hamidou Toure disiksa di kantor pusat Mali’s Truth, Justice and Reconciliation Commission (CVJR) di Ibu Kota Bamako pekan lalu setelah ia mengritik pekerjaan lembaga tersebut.

Toure mengatakan, dia dipanggil untuk menemui Sekretaris Jenderal CVJR, Kolonel Abdoulaye Makalou, pada 29 November. Namun ketika dia tiba di kantor Makalou, Toure mengaku, dia diserang.

Pengawal kolonel itu dilaporkan menyerang Toure beberapa kali dan bahkan memaksanya minum air kencingnya sendiri. “Sebelum melepaskan saya, kolonel juga mengancam akan membunuh saya jika saya mengatakan sesuatu kepada siapa pun tentang apa yang telah terjadi,” tambah Toure. Tanpa menghiraukan, ia segera melaporkan insiden itu ke gendarmerie Mali.

RSF mengatakan, pihaknya telah melihat catatan telepon yang menunjukkan kalau pertemuan berlangsung di kantor Makalou. Meskipun ada permintaan Toure yang minta ditemui di tempat umum karena masalah keamanan.

Tetapi ketika mobil jurnalis itu rusak, Malakou datang menjemputnya dan meyakinkan Toure untuk datang ke kantornya.

Wartawan itu sepakat dengan syarat bahwa sepupunya bisa menemaninya. Sementara saat Toure dipukuli, sepupunya ditempatkan di kamar yang bersebelahan.

Dia mengatakan kepada RSF bahwa dia mendengar Toure berteriak minta tolong dan bahwa ketika Toure keluar dari kantor Makalou, jelas dia telah dipukuli dengan parah.

Kepala RSF di Afrika Arnaud Froger mengatakan, pihaknya sangat mengutuk perlakuan buruk terhadap editor Malimedias, yang tidak dapat diterima. Ia juga menyerukan kepada pihak berwenang untuk memastikan bahwa penyelidikan independen dilakukan dan bahwa keselamatan jurnalis ini dijamin.

Makalou, yang mengundurkan diri dari posisinya Senin di tengah-tengah tuduhan menyiksa Toure, membantah melakukan kesalahan. Menurut Maliactu.net, Makalou menyalahkan laporan media yang tidak akurat untuk kehebohan itu dan menyatakan bahwa tidak ada bukti yang memberatkannya.

Mali menduduki peringkat ke-115 dari 180 negara dalam Indeks Pers Kemerdekaan Pers Dunia 2018, meningkat satu tempat pada 2017. Para penulis indeks mencatat, serangan terhadap wartawan telah menurun tetapi kebebasan pers masih rapuh.