
MADURA-RADAR BOGOR, Cekcok soal pilihan presiden memakan korban jiwa. Peristiwa penembakan yang terjadi di Sokobonah, Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu, (21/11/2019) lalu membuat heboh masyarakat.
Peristiwa yang berujung hilangnya nyawa Subaidi akibat timah panas yang ditembakkan oleh Idris ini bermula dari perdebatan mengenai perbedaan pilihan capres masing-masing di Facebook.
Dilansir dari Detik.com Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, kasus ini bermula pada Minggu (28/10) sekitar pukul 16.00 WIB, ada laki-laki datang ke rumah Idris.
Laki-laki yang mengaku dari salah satu ormas itu, hendak mengklarifikasi mengenai komentar akun milik Idris di laman Facebook yang membuat status berkaitan dengan capres.
Terdapat postingan di facebook berbunyi ‘Siapa pendukung Jokowi yang ingin merasakan pedang ini’ lengkap dengan gambar pedang samurai. Akun milik Idris kemudian memberikan komentar di postingan itu ‘Saya pingin merasakan tajamnya pedang tersebut’ tulis Idris.
Esoknya, Idris didatangi oleh seseorang yang tidak terima atas komentar Idris. Kepada orang yang mendatangi itu, Idris mengatakan akun Facebook miliknya sudah tidak bisa dia kendalikan karena ponselnya sudah dijual.
Sehari kemudian, beredar video yang memperlihatkan Idris saat didatangi oleh orang tersebut. Polisi menyatakan posting-an di video itu dibumbui kalimat yang menyudutkan dan mengancam Idris.
Pada Rabu (21/11) pagi, Idris keluar rumah dan sempat berpapasan dengan Subaidi. Idris dan Subaidi terlibat tabrakan motor kemudian berkelahi.
Merujuk pada keterangan polisi, Subaidi sempat mengeluarkan pisau dalam perkelahian itu. Sedangkan Idris mengeluarkan pistol dan menembak dada kiri Subaidi hingga akhirnya tewas.
Polisi menduga Idris merencanakan pembunuhan tersebut. Polisi menduga Idris melakukan persiapan, yakni membawa senjata api dan mencegat korban. Berarti ada tenggang waktu yang disiapkan pelaku. (sum/dtk/ysp)