25 radar bogor

Pemkot Jamin Pedagang yang Direlokasi jadi Prioritas Mengisi Lapak di Pasar Resmi

Petugas Satpol PP saat proses relokasi pedagang Suryakencana, Senin (20/11/2018) malam.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berjanji bahwa para pedagang yang direlokasi ke eks Ramayana Plaza Bogor dan Pasar Sukasari, menjadi prioritas untuk mengisi lapak yang akan disediakan di beberapa pasar resmi. Hal itu, diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Anas Rasmana.

“Pedagang yang menghuni (relokasi) nanti akan jadi prioritas untuk mengisi lapak yang kita sediakan di pasar resmi, karena pasar Sukasari akan dibangun, Warung Jambu belum, kita ada lima tujuan relokasi permanen nantinya yang representatif,” ujarnya kepada Radar Bogor usai melakukan pendataan PKL malam Suryakencana di Pasar Sukasari, Senin (19/11/2018) malam.

Gratis atau tidaknya lapak yang direncanakan pada pasar representatif itu, sambung dia, bagaimana kebijakan walikota. Jika tidak gratis, dia memastikan harga sewa bisa lebih murah.

“Kasihan mereka kalau tidak dibantu, disamping program pemda bisa berjalan bagus kita menghendaki Surken (Suryakencana) bisa hidup lebih lama aktivitas ekonominya, masyarakatnya dan nanti ada pedestrian akan dibangun jalur etnik kreatifitas, diharapkan pengunjung bisa berlama-lama,” terangnya.

Selain itu, para pedagang juga akan menjadi binaan Dinas Koperasi dan UMKM. Karena saat ini Annas telah mengantongi nama-nama pedagang yang telah terdaftar. “Makanya mereka kooperatif, saya yakin akan dapat keuntungan besar,” harapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang sayuran Widi (35) berharap, ada perubahan meski pada awalnya belum terlihat. Mendapat lapak seluas 2×1,5 meter, Widi mengaku agak kesulitan. Sebab sebagai pedagang sayur lapak yang dibutuhkan kurang lebih tiga meter. “Kami kan pedagang sayur pengennya lapaknya gede, sekarang kurang, mungkin ke depannya bisa lebih besar,” akunya.

Pedagang lainnya, Indra (29) berharap tak ada lagi pungutan liar (pungli) yang biasa dialami saat berjualan di Jalan Suryakencana. Sebab, uang yang dia keluarkan untuk pungutan tersebut bisa mencapai Rp60 ribu.

“Kadang-kadang penghasilan belum tentu segitu, kadang kasihan sama pedagang yang cuma jualan daun juga berani diminta, kadang-kadang maksa, harapan kami di sini jangan sampai terulang lagi seperti itu,” ucap pedagang cabai ini.

Sebelumnya, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat meminta kegiatan pengamanan dan relokasi yang dilakukan Senin (19/11) malam tidak hanya seremonial. Sebab kawasan Surken harus tetap dijaga seterusnya hingga pagi menjelang.

“Pedagang ini kan pengalaman pasti bisa sampai jam 08.00. Dibuat aturan sampai jam 06.00 pagi bubar tetap saja bisa lewat. Karena itu saya minta penjagaan sampai pagi, tidak hanya satu hari tapi hingga minggu-minggu selanjutnya sampai nanti di PD Pasar dengan UMKM melakukan pembinaan di pasar dan memfasilitasi terhadap kegiatan yang ada di pasar Sukasari,” pungkasnya. (gal/c)