25 radar bogor

Malam Ini PKL Suryakencana Dieksekusi, 375 Personil Gabungan Dikerahkan

Suasana PKl di Jalan Suryakencana.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pedagang di Jalan Suryakencana, Senin (19/11/2018) malam ini bakal di relokasi.

Nah, untuk mengamankan jalannya relokasi, 375 personil gabungan antara Pemerintah Kota Bogor bersama TNI dan Polri pun disiagakan.

Kasatpol PP Kota Bogor, Herry Karnadi mengatakan, teknis pelaksanaan lebih kepada mengarahkan pedagang kaki lima (PKL) untuk menempati lokasi yang sudah disiapkan.

Sementara, pasca penertiban akan dilakukan penjagaan di Jalan Suryakencana agar tak ada PKL yang kembali menggelar lapaknya.

Sementara itu, Direktur Operasional Perusahaan Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ), Syuhaeri Nasution mengaku, sudah siap menyambut kedatangan para PKL Suryakencana.

Hal itu juga telah dipastikan usai melakukan rapat pemantapan bersama dinas terkait serta perwakilan pedagang malam Suryakencana, Minggu (18/11) siang.

Bahkan, beberapa pedagang sudah melakukan swadaya untuk membangun lapaknya.

“Itu baja ringan mereka yang pasang secara swadaya bukan dari kami, karena prinsipnya kami menyiapkan lapak dan menata mereka saja, termasuk menyediakan tempat untuk kepentingan mereka bongkar muat,” kata Syuhaeri.

Berdasarkan kesepakatan, jam operasional para pedagang malam di lapak yang mampu menampung 150 pedagang itu akan dimulai sejak pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.

Hal itu, dilakukan agar tak ada kecemburuan dari pedagang eksisting yang berada di Pasar Sukasari.

“Pukul 06:00 harus sudah clear, mungkin nanti juga kami akan memasangkan sirine sebagai tanda beres-beres lapak harus sudah dimulai karena kalau tidak begitu kasihan pedagang lama yang sudah eksis di sini sedangkan siangnya tidak ada kegiatan,” terangnya.

Di tempat terpisah, warga Suryakencana melayangkan surat audiensi kepada Walikota Bogor untuk membicarakan penataan kawasan Suryakencana.

Koordinator Sekretariat Pagoejoeban Kampoeng Tengah Soerjakantjana (SEPAKAT), Baba Mardi Lim menuturkan, warga Suryakencana memiliki harapan untuk berbagi informasi dengan Walikota Bogor, Bima Arya.

Sebab, menurutnya, terjadi ketidakpastian informasi dari infrastruktur teknis kawasan hingga proyeksi daya saing kawasan ke depan.

“Kami butuh klarifikasi dan diskusi dengan Walikota atas simpang siurnya opini dan arah revitalisasi di Suryakencana, terlebih menyikapi dinamika Bogor menyambut hadirnya LRT di 2019 atau 2020,” terangnya.

Ia meyakini, Pemkot Bogor memiliki manajemen komunikasi yang baik. Sehingga, pertemuan yang menjadi harapan warga bisa terlaksana. Sebab, prinsipnya sebagai warga Bogor harus Asih, Asah dan Asuh.

“Prinsipnya warga selalu mendukung pembangunan demi perbaikan dan majunya daya saing Kawasan Pusaka ini, hanya perlu interaksi komunikasi Pemkot yang lebih intens dan transparan dengan warga secara umum, aspirasinya harus bottom – up,” pungkasnya. (gal/c)