25 radar bogor

Kuku Hitam Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diduga Bekas Darah, Jadi Sampel Uji Labfor

Lokasi pembunuhan satu keluarga di Bekasi dipasang garis polisi.

BEKASI-RADAR BOGOR, Untuk membuktikan kebenaran HS adalah pelaku pembantai satu keluarga di Pondok Melati, Bekasi, Selasa (13/11/2018) lalu, tim penyidik mengambil sampel kuku terduga pelaku HS untuk diidentifikasi oleh tim penyidik Laboratorium Forensik (Labfor).

Diduga Ini Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Pelaku Diperiksa Intensif

Pengambilan kuku HS tersebut untuk dicocokkan dengan sejumlah temuan barang bukti yang terdapat bercak darah oleh tim penyidik polisi gabungan Polda Metro dan Polres Metro Bekasi.

Saat dilakukan penangkapan di kaki Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat, diketahui polisi kuku HS berwarna hitam pekat. Polisi mengendus kuku hitam terduga pelaku pembunuhan keluarga Gaban Nainggolan itu bekas darah usai tegas menghabisi empat korban dengan cara sadis.

“Penyidik mengambil kuku HS. Diambil untuk dicek ke labfor,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Ditkrimum PMJ, Kamis (15/11).

Selain kuku hitam terduga pelaku, polisi mengendus adanya tanda luka seperti sehabis perkelahian di tangan dan di jari telunjuk. Argo kembali menceritakan, bahwa HS pun sempat pergi berobat ke klinik Rabu (15/11) dekat rumah kontrakannya di Cikarang pukul 05.00 WIB. Kepada dokter HS mengaku jika luka di tangannya akibat jatuh.

“Ada luka di tangan dan jari telunjuk. Yang bersangkutan pun pada jam 5 pagi pergi klinik dekat kos-kosannya di Cikarang untuk mengobati jarinya yang luka. Saat ditanya dokter, pelaku menjawab jatuh,” terang Argo.

Dari sejumlah barang bukti yang terdapat bercak darah seperti di celana hitam milik HS, dua HP milik korban di dalam mobil Xtrail, darah di pintu, seat belt dan pedal mobil, serta temuan barang bukti lainnya.

Dari hasil temuan barang bukti tersebut, pihak kepolisian akan mengungkap motif dan membenarkan keterlibatan HS atas pembunuhan satu keluarga di Bekasi dengan metode scientific crime.

“Artinya, pengungkapan kasus ini akan dibuktikan secara sains dan dijelaskan secara ilmiah,” terangnya. (wiw/JPC)